Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lagi-lagi, ada tokoh China yang menghilang dari hadapan publik.
Kali ini, yang hilang adalah Chen Shaojie, pendiri dan CEO platform streaming langsung game terkemuka DouYu.
Mengutip NDTV yang mengutip South China Morning Post, Shaojie sudah menghilang dan tidak dapat dihubungi selama hampir tiga minggu lamanya.
Disebutkan, CEO berusia 39 tahun itu tidak terlihat di depan umum sejak Oktober. Sementara itu, rekan-rekannya tidak mengetahui keberadaannya dan tidak bisa menghubunginya.
Menghilangnya Shaojie terjadi setelah pihak berwenang menemukan konten pornografi dan perjudian di platform tersebut.
Laporan media lokal mengatakan bahwa Shaojie sedang diselidiki dan ditahan "incommunicado" oleh pihak berwenang China.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai penahanannya. Akan tetapi, menghilangnya seseorang dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh para eksekutif senior di China kerap diikuti dengan pengumuman bahwa mereka sedang diselidiki terkait kasus tertentu.
Baca Juga: Ini Langkah Xi Jinping Agar Elit China Takut Korupsi
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan kepada CNN bahwa operasi bisnis DouYu tetap normal. Dia menambahkan bahwa perusahaan akan mengumumkan berita penting atau aktivitas penting pada waktu yang tepat.
CEO DouYu tampil terakhir kali di hadapan publik pada bulan Agustus 2023. Pada waktu itu, dia berbicara pada konferensi pendapatan kuartalan perusahaan dengan analis keuangan.
Perusahaan layanan streaming langsung China ini terdaftar di Nasdaq pada tahun 2019, dan berhasil mengumpulkan dana sekitar US$ 775 juta dalam salah satu penawaran saham terbesar (IPO) oleh perusahaan China di Wall Street pada tahun itu.
Menurut CNN, DouYu, sering dibandingkan dengan layanan Twitch Amazon, menyelenggarakan streaming langsung video game interaktif di desktop dan aplikasi selulernya sambil memungkinkan pengguna mengobrol secara real-time.
DouYu didukung oleh Tencent, konglomerat teknologi dan hiburan multinasional Tiongkok.
Baca Juga: Menhan China Menghilang Selama Sebulan, Kementeriannya Tetap Tutup Mulut
Melansir Business Standard, menghilangnya CEO DouYu terjadi ketika China terus menggelar kebijakan keras anti-korupsi yang telah melibatkan para eksekutif puncak, khususnya di sektor keuangan dan teknologi.
Badan pengawas antikorupsi utama China, dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Sabtu, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki Zhang Hongli, mantan eksekutif senior di Bank Industri dan Komersial Tiongkok (ICBC), perusahaan yang masuk dalam empat besar pemberi kredit di China.
"Zhang dicurigai melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan dan undang-undang," kata Komisi Pusat Inspeksi Disiplin, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Akan tetapi, frasa itu biasa digunakan untuk merujuk pada aksi korupsi.
Bao Fan, seorang bankir investasi terkemuka dan pembuat kesepakatan teknologi, juga terkena pemeriksaan oleh otoritas China.
Pada bulan Mei, media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa Bao telah ditahan oleh lembaga anti-korupsi sejak dia menghilang pada bulan Februari, menurut CNN.