Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Keberadaan Menteri Pertahanan China saat ini dipertanyakan karena dia tidak terlihat di depan umum selama hampir dua minggu lamanya.
Melansir The Independent, desas-desus tentang hilangnya Jenderal Li Shangfu dari mata publik muncul setelah Presiden Xi Jinping mengganti sejumlah pejabat tinggi pemerintah China, termasuk menteri luar negerinya dan dua jenderal militer yang mengawasi persenjataan nuklir dan rudal negara tersebut.
Perombakan pemerintahan, yang paling dikejutkan oleh pemecatan Menteri Luar Negeri Qin Gang, telah mendapat tanggapan menarik dari seorang diplomat terkemuka AS yang menyamakannya dengan novel Agatha Christie.
“Susunan kabinet Presiden Xi sekarang mirip dengan novel Agatha Christie, ‘And Then There Were None’,” tulis Rahm Emanuel, utusan AS untuk Jepang, di Twitter/X.
Dia menambahkan, “Pertama, Menteri Luar Negeri Qin Gang hilang, lalu komandan pasukan roket hilang, dan sekarang Menteri Pertahanan Li Shangfu tidak terlihat di depan umum selama dua minggu. Siapa yang akan memenangkan perlombaan pengangguran ini? Pemuda China atau kabinet Xi? #MysteryInBeijingBuilding”
Jenderal Li terakhir kali terlihat di depan umum pada tanggal 29 Agustus 2023. Pada waktu itu, dia menyampaikan pidato utama pada Forum Perdamaian dan Keamanan China-Afrika ketiga di Beijing.
Pada bulan yang sama, muncul laporan bahwa Xi telah melakukan perombakan besar-besaran dengan mengganti dua jenderal pasukan roket yang mengawasi persenjataan nuklir dan rudal negara tersebut.
Kedua jenderal tersebut – Li Yuchao, kepala unit kekuatan roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), dan wakilnya, Liu Guangbin – sudah tidak terlihat di depan umum selama berbulan-bulan.
Baca Juga: PM China Blak-blakan: Hubungan China-AS dan Kerja Sama Perdagangan Hadapi Kesulitan
Demikian pula, pada bulan Juli terungkap bahwa Menteri Luar Negeri Qin Gang tidak terlihat di depan umum selama lebih dari tiga minggu.
Qin terakhir kali terlihat pada tanggal 25 Juni ketika ia bertemu dengan pejabat yang berkunjung dari Sri Lanka, Rusia dan Vietnam. Sejak itu, diplomat berusia 57 tahun tersebut, yang merupakan orang kepercayaan Xi, tidak lagi terlihat di depan umum di tengah rumor perselingkuhannya dengan seorang presenter TV.
“Saya tidak punya informasi untuk diberikan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning seperti dikutip oleh reporter surat kabar Jerman Die Presse, ketika ditanya tentang rumor tersebut.
Pendahulu Qin, Wang Yi, kemudian mengambil alih peran tersebut.
Seminggu setelah pengangkatan jenderal-jenderal baru ke dalam pasukan roket yang juga terjadi pada bulan Juli, South China Morning Post melaporkan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya anti-korupsi yang baru.
Baca Juga: Analis: Menlu China Wang Yi Harapan Terbaik untuk Wujudkan Pertemuan Xi-Biden
“Selain perannya dalam penangkal nuklir negara tersebut, kekuatan roket juga merupakan elemen penting dalam upaya Beijing untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan,” kata laporan SCMP.