Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
Setelah muncul dari tokoh pemalu menjadi kepala eksekutif yang tegas, Lee mendorong Samsung ke dalam banyak aktivitas baru, seperti manufaktur mobil. Didukung oleh lonjakan investasi, Lee menargetkan untuk membuat 20 persen dari produk Samsung di luar Korea Selatan pada 2000.
Dia lantas membangun kompleks manufaktur elektronik di Wynyard, Inggris, dan pabrik semikonduktor di Austin, Texas, dan Suzhou, China. Dia juga mengakuisisi perusahaan seperti pembuat komputer AST Research, Rollei Camera di Jerman, dan Lux, produsen produk audio Jepang.
Samsung Electronics mendapat peringkat sebagai pengekspor chip memori terkemuka di dunia. Pendapatan Samsung Group pada 1995 mencapai 87 miliar dollar AS, setara sekitar 19 persen dari produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan.
Skandal
Pada 1996 Lee juga termasuk di antara 11 pengusaha Korea Selatan yang terlibat skandal politik atas kontribusi perusahaan kepada mantan Presiden Korea Selatan Roh Tae Woo. Pada Agustus 1996 Lee dijatuhi hukuman dua tahun penjara, tetapi hukuman itu ditangguhkan selama tiga tahun.
Dia kemudian diampuni oleh Presiden Kim Young Sam. Pada akhir 1990-an, Lee membimbing Samsung dengan aman melalui krisis keuangan Asia. Lee menjadi salah satu konglomerat terbesar di dunia. Pada April 2008 Lee kembali didakwa atas tuduhan pelanggaran kepercayaan dan penggelapan pajak, dan tak lama kemudian dia mengundurkan diri sebagai Chairman Samsung.
Pada Juli 2008, dia dihukum karena penggelapan pajak. Dia lantas didenda sekitar 80 juta dollar AS (Rp 1,1 trilun) dan dijatuhi hukuman tiga tahun penangguhan penjara. Lee diampuni oleh pemerintah Korea Selatan pada Desember 2009.
Pada Maret 2010, jajaran eksekutif Samsung Group kembali mengangkat Lee sebagai Chairman Samsung Electronics. Namun, pada 2014 dia menderita serangan jantung yang membuatnya lumpuh. Meskipun Lee mempertahankan jabatannya, putranya, Lee Jae-Yong, menjadi pemimpin de facto Samsung Group.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biografi Lee Kun-hee, Bos Samsung Perombak Perusahaan Warisan Ayahnya"