kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Brasil jadi hotspot nomor dua dunia untuk kasus corona, salip Rusia


Sabtu, 23 Mei 2020 / 08:00 WIB
Brasil jadi hotspot nomor dua dunia untuk kasus corona, salip Rusia
ILUSTRASI. Penggali kubur membawa peti jenazah Avelino Fernandes Filho, 74 tahun, saat pemakamannya yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (COVID-19) di Rio de Janeiro, Brazil, Senin (18/5/2020).


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. Brasil menjadi hotspot nomor dua dunia untuk kasus virus corona baru pada Jumat (22/5), menyalip Rusia, setelah mengonfirmasi 330.890 orang terinfeksi Covid-19.

Pada Jumat, melansir Reuters, negeri samba mencatat 1.001 kematian akibat virus corona dalam 24 jam terakhir, menjadikan total korban meninggal menjadi 21.048 orang, menurut Kementerian Kesehatan Brasil.

Di Sao Paulo, kota yang paling parah dilanda wabah virus corona, video udara menunjukkan deretan lubang terbuka di Pemakaman Formosa saat bergegas mengikuti permintaan dari rumahsakit.

Baca Juga: Kasus corona tembus 5,12 juta, ini 20 negara dengan kasus tertinggi

Presiden Brasil Jair Bolsonaro banyak menuai kritik karena penanganannya terhadap wabah virus corona, dan di waktu yang sama berada di pusat krisis politik yang semakin dalam.

Jumlah sebenarnya kasus dan kematian akibat virus corona kemungkinan lebih tinggi dari angka yang dilaporkan. Sebab, ekonomi terbesar di Amerika Latin itu lambat untuk meningkatkan pengujian virus.

Virus corona semakin cepat menyebar di Brasil. Pada Senin (18/5) lalu, Brasil menyusul Inggris untuk menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi ketiga di dunia. 

Dan, Brasil melampaui Rusia pada Jumat, tetapi tidak mungkin untuk segera melewati AS. Ekonomi terbesar di dunia ini memiliki lebih dari 1,5 juta kasus virus corona.

Sejak wabah bergulir, Bolsonaro telah kehilangan dua menteri kesehatan, setelah menekan mereka untuk mempromosikan penggunaan awal obat anti-malaria, seperti chloroquine dan hydroxychloroquine. 

Baca Juga: Kasus corona lampaui angka 5 juta, infeksi di Amerika Latin melonjak

Beberapa ahli kesehatan masyarakat terkemuka di Brasil juga telah keluar dari tim. Banyak yang digantikan oleh tentara.

Pada Rabu (20/5), Menteri Kesehatan sementara Eduardo Pazuello, seorang jenderal angkatan darat yang aktif, memberikan panduan baru untuk penggunaan chloroquine dan hydroxychloroquine yang lebih luas dalam kasus-kasus ringan.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×