kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

BRICS Belum Mampu Kurangi Ketergantungan Global atas Dolar, Posisi Si Hijau Aman


Rabu, 26 Juni 2024 / 10:03 WIB
BRICS Belum Mampu Kurangi Ketergantungan Global atas Dolar, Posisi Si Hijau Aman
ILUSTRASI. Riset terbaru menunjukkan, dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan utama dunia. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Laporan tersebut mencatat bahwa China secara aktif mendukung likuiditas renminbi melalui jalur swap dengan mitra dagangnya. Hanya saja, porsi renminbi dalam cadangan mata uang asing global turun menjadi 2,3% dari puncaknya sebesar 2,8% pada tahun 2022.

“Hal ini mungkin terjadi karena kekhawatiran para manajer cadangan devisa terhadap perekonomian China, sikap Beijing terhadap perang Rusia-Ukraina, dan potensi invasi China ke Taiwan yang berkontribusi terhadap persepsi renminbi sebagai mata uang cadangan yang berisiko secara geopolitik,” kata laporan itu.

Euro, yang pernah dianggap sebagai pesaing peran internasional dolar, juga melemah sebagai mata uang alternatif. Dan, berdasarkan laporan yang sama, mereka yang ingin mengurangi eksposur risiko beralih ke emas.

Baca Juga: Pemerintahan Biden Umumkan Sanksi Baru Terhadap Rusia Menjelang KTT G7

Dikatakan bahwa sanksi Rusia telah memperjelas kepada sejumlah negara bahwa euro memiliki risiko geopolitik yang serupa dengan dolar. 

Kekhawatiran seputar stabilitas makroekonomi, konsolidasi fiskal, dan kurangnya kesatuan pasar modal Eropa juga merugikan peran euro di kancah global.




TERBARU

[X]
×