kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Buat cegat serangan udara Houthi, AS jual rudal US$ 650 juta ke Arab Saudi


Jumat, 05 November 2021 / 14:39 WIB
Buat cegat serangan udara Houthi, AS jual rudal US$ 650 juta ke Arab Saudi
ILUSTRASI. Foto yang diambil dari video yang didistribusikan stasiun televisi pro-Houthi Al Masirah pada 5 November 2017, menunjukkan apa yang dikatakan sebagai peluncuran rudal balistik oleh Houthi ke Bandara Raja Khaled Riyadh, Arab Saudi.


Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. AS menyetujui penjualan rudal udara-ke-udara senilai US$ 650 juta ke Arab Saudi, Pentagon mengumumkan, dalam apa yang akan menjadi kesepakatan senjata besar pertama Pemerintahan Joe Biden dengan Riyadh.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (4/11), Pentagon alias Departemen Pertahanan AS mengatakan, Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan untuk membantu Arab Saudi melawan ancaman saat ini dan masa depan.

"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional AS, dengan membantu meningkatkan keamanan negara sahabat yang terus menjadi kekuatan penting bagi kemajuan politik dan ekonomi di Timur Tengah," kata Pentagon, seperti dikutip Al Jazeera.

Pentagon menambahkan, perusahaan senjata Raytheon yang berbasis di Massachusetts akan menjadi “kontraktor utama” untuk penjualan AIM-120C-7/C-8 Advanced Medium Range Air-to-Air Missiles (AMRAAM) dan peralatan terkait.

Baca Juga: Tak pedulikan sanksi AS, Houthi tetap akan lancarkan serangan ke negara koalisi Arab

Penjualan itu terjadi beberapa bulan setelah Presiden Joe Biden mengatakan, dia akan mengakhiri dukungan AS untuk "operasi ofensif" Arab Saudi di Yaman, termasuk "penjualan senjata yang relevan".

Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri AS menjelaskan dalam serangkaian tweet pada Kamis, rudal itu “tidak digunakan untuk menyerang target darat”.

“Kami telah melihat peningkatan serangan lintas batas terhadap Arab Saudi selama setahun terakhir,” sebut Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri AS.

“Rudal AIM-120C Arab Saudi, yang dikerahkan dari pesawat Arab Saudi, telah berperan penting dalam mencegat serangan ini yang juga (menempatkan) pasukan AS dalam risiko dan lebih dari 70.000 warga AS di Kerajaan dalam risiko”.

Baca Juga: Amerika dominasi penjualan senjata global, Arab Saudi sebagai pelanggan utama

Penjualan tersebut tidak memerlukan persetujuan Kongres AS, tetapi anggota parlemen bisa memblokir kesepakatan dengan meloloskan RUU penolakan di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Penjualan rudal tersebut mengikuti persetujuan AS atas kesepakatan pemeliharaan helikopter senilai US$ 500 juta untuk Arab Saudi pada September lalu.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, penjualan rudal udara-ke-udara “sepenuhnya konsisten dengan janji Pemerintah AS untuk memimpin dengan diplomasi guna mengakhiri konflik di Yaman sambil juga memastikan Arab Saudi memiliki sarana untuk mempertahankan diri dari serangan udara Houthi yang didukung Iran”.

Intervensi Arab Saudi di Yaman dimulai pada 2015, ketika kerajaan dan koalisi sekutu regionalnya memulai kampanye pengeboman terhadap pemberontak Houthi di negara itu, yang telah mengambil alih ibu kota Sanaa dan sebagian besar Yaman.

Arab Saudi menganggap Houthi sebagai proksi Iran, tuduhan yang ditolak oleh gerakan itu dan Teheran. 

Perang telah memicu krisis kemanusiaan besar-besaran dan PBB mengungkapkan pada tahun lalu, sekitar 233.000 orang telah tewas akibat konflik di Yaman tersebut.

Selanjutnya: Targetkan fasilitas minyak Aramco, Houthi luncurkan rudal balistik ke Arab Saudi




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×