Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian pasar keuangan, banyak investor yang mencari petunjuk, ide, dan panduan dari analis, peneliti, dan yang paling penting, investor sukses lainnya.
Salah satu investor terkenal yang sering menjadi sorotan adalah Robert Kiyosaki, penulis buku terkenal Rich Dad Poor Dad. Kiyosaki dikenal sebagai pengkritik tajam mata uang fiat, yang ia sebut sebagai ‘uang palsu’.
SILVER is going to take off. Supply low….demand up. Buy now before the price of silver goes up. — Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) January 17, 2025
Pendekatan Investasi Kiyosaki: Emas, Perak, Kripto, dan Real Estat
Sebagai seorang guru keuangan, Kiyosaki dikenal sebagai pendukung berat logam mulia, terutama emas dan perak, yang ia anggap sebagai tempat penyimpanan nilai yang lebih aman dibandingkan dengan mata uang fiat. Selain itu, Kiyosaki juga berinvestasi dalam cryptocurrency dan real estat, yang ia klaim sebagai jalur utamanya menuju kekayaan.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Ungkap Mengapa Kejatuhan Bitcoin adalah Berita Besar bagi Investor
Namun, di balik popularitasnya, Kiyosaki sering kali menjadi kontroversial. Ia dikenal sebagai seorang alarmis yang memprediksi jatuhnya pasar secara reguler, meskipun dengan sedikit akurasi. Gaya investasinya yang menggunakan utang besar dan kebangkrutan perusahaan yang pernah ia jalankan juga menuai kritik.
Namun, terlepas dari pandangannya yang provokatif, hasilnya seringkali berbicara sendiri. Pada tahun 2024, portofolio investasi Kiyosaki mencatatkan return sebesar 76,03%, jauh mengungguli S&P 500 yang hanya mencatatkan kenaikan 27,35% dalam periode yang sama.
Kiyosaki Menganjurkan Membeli Perak Sekarang: Mengapa Harga Perak Akan Terus Naik
Pada 17 Januari 2025, Kiyosaki kembali menyampaikan pandangannya tentang perak, menulis di platform media sosial X bahwa perak akan segera melambung. Ia menggarisbawahi bahwa perbedaan antara pasokan rendah dan permintaan tinggi adalah faktor utama yang akan mendorong harga perak ke atas.
Menurut data dari The Silver Institute, pada 2024 pasokan perak berkurang sebesar 1%, sementara permintaan meningkat 2%. Meski angka-angka ini terlihat kecil pada pandangan pertama, Kiyosaki menekankan bahwa perbedaan 3% dalam pasokan dan permintaan sangat signifikan di pasar perak yang sering beroperasi dalam margin yang sangat tipis.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Sebut, Bitcoin Membuat Orang Menjadi Kaya dengan Mudah
Pergerakan Harga Perak: Potensi dan Permintaan Industri
Harga perak sempat mencapai puncaknya pada 28 Oktober 2024, sebelum mengalami penurunan. ETF iShares Silver Trust (NYSE: SLV) tercatat mencapai harga tertinggi US$31,4 pada 22 Oktober 2024. Namun, pada 17 Januari 2025, harga SLV turun menjadi US$28,04, mencatatkan penurunan 10,7%.
Meskipun demikian, selama setahun terakhir, harga perak telah mencatatkan kenaikan hampir 35%, bahkan mengungguli emas dalam hal apresiasi harga.
Ini semakin menarik perhatian investor, baik sebagai aset spekulatif maupun karena permintaan industri yang semakin meningkat, terutama di negara-negara berkembang yang berfokus pada elektronik dan energi terbarukan.
Tidak hanya itu, permintaan militer untuk perak juga semakin meningkat, menambah daya tarik logam mulia ini.