Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris Rich Dad Poor Dad, kembali mencuri perhatian dengan prediksinya yang tajam mengenai pasar Bitcoin.
Pada 8 Januari, Kiyosaki memberikan pandangan yang berbeda mengenai penurunan harga Bitcoin di bawah US$100.000, yang sempat menyentuh US$95.000 sebelum stabil di sekitar US$96.000.
Menurutnya, penurunan ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, melainkan kesempatan langka untuk membeli Bitcoin dengan harga yang lebih rendah.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Prediksi Kejatuhan Pasar Saham Terbesar dan Dampaknya pada Bitcoin
“Beli Saat Harga Rendah, HODL Kuat”
Saat banyak investor merasa cemas dengan pergerakan harga Bitcoin, Kiyosaki justru melihatnya sebagai peluang untuk membeli lebih banyak.
Dengan jumlah Bitcoin yang terbatas hanya 21 juta koin dan lebih dari 2 juta koin yang masih harus ditambang, penurunan harga semakin memperkuat keyakinannya bahwa permintaan akan suatu saat bertemu dengan pasokan yang terus menyusut.
BITCOIN crashing. Great news. I continue buying Bitcoin because Bitcoin crashing means Bitcoin is on sale.
Remember “Buy low….and HODL.”
Less than 2 million more Bitcoins to be mined. — Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) January 8, 2025
Dalam unggahannya di X (sebelumnya Twitter), Kiyosaki menegaskan sikapnya:
“Bitcoin sedang anjlok. Kabar baik. Saya terus membeli Bitcoin karena Bitcoin yang anjlok berarti Bitcoin sedang diskon. Ingat ‘Beli murah… dan HODL.’ Kurang dari 2 juta Bitcoin lagi yang akan ditambang.”
Pendekatan ini bukan hal baru bagi Kiyosaki. Selama bertahun-tahun, ia telah menjadikan Bitcoin sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi dan penjaga kestabilan ekonomi, sebuah pandangan yang semakin kuat dengan prediksinya mengenai kondisi ekonomi global yang semakin memburuk.
Prediksi Kiyosaki: "Krisis Pasar Saham Terbesar Sedang Terjadi"
Tidak hanya Bitcoin yang menjadi fokus Kiyosaki, ia juga memberikan proyeksi suram mengenai ekonomi global. Menurutnya, "krisis pasar saham terbesar dalam sejarah" sedang berlangsung, dan ia memperingatkan agar para investor siap menghadapi penurunan harga secara luas.
"Harap cerdas, jaga mata dan telinga kalian. Banyak aset mahal seperti rumah, emas, perak, dan Bitcoin akan dijual murah. Saya akan membeli lebih banyak aset nyata dengan dolar AS palsu."
I WARNED Y’all. 2013 Published Rich Dad’s PROPHECY.
Prophecy predicted the biggest stock market crash in history was coming. That CRASH is NOW.
How did I know this giant crash was coming? I knew because in 2008 our leaders, led by Fed Chairman Ben Bernanke, paid himself and… — Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) January 8, 2025
Pernyataan ini kembali mengingatkan pandangan Kiyosaki yang sudah lama menganggap uang yang dicetak oleh pemerintah sebagai “palsu” karena tergerus inflasi dan pengeluaran pemerintah yang berlebihan.
Sebagai gantinya, ia menganjurkan untuk mengonversi uang tunai menjadi “aset nyata” seperti emas, perak, dan Bitcoin. Rencana Kiyosaki jelas: membeli aset yang terbatas dan nyata ketika harga turun untuk membangun kekayaan jangka panjang.
Baca Juga: Jika Anda Investasi US$1.000 di Portofolio Elon Musk 2024, Ini Keuntungannya Sekarang
Diversifikasi dengan Emas, Perak, dan Bitcoin
Walaupun Kiyosaki menaruh perhatian besar pada Bitcoin, ia juga menekankan pentingnya diversifikasi. Emas dan perak telah lama menjadi aset pilihannya untuk pelindung kekayaan.
Meski ia juga pernah menyebutkan aset digital lain seperti Solana, Kiyosaki kini lebih fokus pada aset yang ia yakini dapat bertahan di tengah ketidakstabilan ekonomi, seperti emas, perak, dan Bitcoin.
Kiyosaki tidak hanya menempatkan Bitcoin sebagai satu-satunya sarana untuk menjaga nilai, tetapi juga sebagai bagian dari strategi diversifikasi yang lebih luas. Ia mendorong para pengikutnya untuk tetap fokus pada fundamental dan berinvestasi dalam aset yang terbatas dan bernilai, baik dalam bentuk logam mulia maupun mata uang kripto.