Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robert Kiyosaki, penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, kembali memperingatkan bahwa crash pasar saham terbesar dalam sejarah sudah dekat.
Ia memprediksi bahwa aset mahal seperti rumah, emas, perak, dan Bitcoin akan segera mengalami penurunan harga drastis, menawarkan peluang besar bagi para investor yang bersiap untuk membeli di harga diskon.
Peringatan ini muncul bersamaan dengan koreksi tajam di pasar cryptocurrency, yang dipicu oleh penurunan harga saham AS seperti Nvidia dan Tesla.
Baca Juga: Jika Anda Investasi US$1.000 di Portofolio Elon Musk 2024, Ini Keuntungannya Sekarang
Bitcoin Alami Koreksi: Kesempatan atau Risiko?
Dikutip beincrypto, dalam unggahannya di media sosial, Kiyosaki menegaskan prediksi lamanya mengenai krisis pasar saham. Ia menyebut bahwa kebijakan yang diambil selama krisis keuangan 2008 menjadi pemicu utama.
Menurutnya, langkah seperti bailout bank oleh pemimpin seperti mantan Ketua Federal Reserve, Ben Bernanke, lebih mengutamakan lembaga keuangan daripada rakyat biasa.
"Saya sudah memperingatkan kalian. Pada 2013, saya menerbitkan Rich Dad’s Prophecy yang memprediksi crash pasar saham terbesar dalam sejarah. Crash itu terjadi SEKARANG," tulis Kiyosaki.
Kiyosaki juga memproyeksikan bahwa pada 2025, berbagai sektor seperti pasar mobil, perumahan, restoran, ritel, hingga penjualan anggur akan runtuh. Selain itu, ia menyebut potensi perang global yang semakin memperburuk kondisi ekonomi.
“Bersikaplah cerdas. Banyak aset mahal akan dijual murah. Saya akan membeli lebih banyak aset riil dengan dolar AS yang 'palsu',” tambahnya.
Pernyataan tersebut mengikuti penurunan harga Bitcoin baru-baru ini, yang turun dari lebih dari US$101,700 pada hari Selasa menjadi US$95,370 pada saat artikel ini ditulis. Ini menunjukkan penurunan hampir 7% sejak sesi hari Rabu dibuka.
“Bitcoin crash. Kabar baik. Saya terus membeli Bitcoin karena penurunan berarti Bitcoin sedang diskon. Ingat, 'Beli di harga rendah… dan tahan'. Kurang dari 2 juta Bitcoin lagi yang akan ditambang,” ujarnya.
Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak 400% Sejak Trudeau Mengejek Lawan Politiknya soal Beli BTC
Korelasi Bitcoin dengan Pasar Saham
Analis pasar menyoroti hubungan erat antara pasar cryptocurrency dan saham tradisional. Platform analitik Greeks.live mengaitkan koreksi tajam di pasar crypto dengan penurunan harga saham AS seperti Nvidia dan Tesla.
“Cryptocurrency mengalami koreksi tajam akibat penurunan saham AS, dengan Bitcoin turun di bawah US$100.000 dan altcoin turun lebih tajam,” tulis Greeks.live di platform X (Twitter).
Meskipun demikian, para analis di Greeks.live tetap optimis bahwa pasar bullish masih ada. Mereka mendorong investor untuk memanfaatkan koreksi ini sebagai kesempatan membeli Bitcoin dengan harga diskon.
Eric Balchunas, analis senior ETF di Bloomberg, juga mencatat hubungan langsung antara performa pasar saham dan Bitcoin.
“Masalah pasar saham AS... Saya tidak memprediksi apa-apa, hanya mengatakan bahwa itu adalah kelemahan Bitcoin. Saya masih skeptis Bitcoin bisa naik jika saham turun,” katanya.
Balchunas menambahkan bahwa jika Bitcoin bisa bertahan bahkan saat pasar saham melemah, hal ini akan menunjukkan evolusi Bitcoin dari aset risiko menjadi safe haven.
Baca Juga: Pasar Kripto Bergejolak, Bitcoin Hadapi Ancaman Siklus Bearish?
Sentimen Pasar dan Tantangan Makroekonomi
Pandangan skeptis juga disampaikan oleh Adam Cochran, analis crypto, yang mencatat bahwa meskipun crypto memiliki potensi untuk bangkit, rally-nya terbatas oleh hambatan ekonomi yang lebih besar.
“Dana besar tidak akan mengambil risiko lebih besar saat pasar sedang menurun,” ujarnya.
Di sisi lain, penurunan harga Bitcoin saat ini telah memicu likuidasi besar-besaran. Berdasarkan data Coinglass, lebih dari 236.481 trader dilikuidasi dalam 24 jam terakhir, dengan total likuidasi mencapai US$693,52 juta.