Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
Vaksin Gamaleya adalah vaksin vektor virus. Artinya, vaksin ini menggunakan virus lain untuk membawa DNA yang menyandikan respons imun yang dibutuhkan ke dalam sel.
Vaksin Gamaleya didasarkan pada adenovirus, teknologi yang mirip dengan kandidat vaksin corona yang CanSino asal China kembangkan, yang saat ini dalam tahap uji klinis lanjutan.
Hanya, Vitaly Zverev, Kepala Laboratorium di Institut Penelitian Vaksin dan Sera Mechnikov, mengatakan, masih terlalu dini untuk mendaftarkan vaksin virus corona.
Baca Juga: AS akan mendatangkan 100 juta dosis vaksin virus corona dari 2 perusahaan ini
"Vaksin yang tidak diperiksa dengan benar, tidak boleh didaftarkan, tidak peduli di negara mana," tegasnya kepada AFP seperti Channelnewsasia.com lansir.
"Mustahil untuk memastikan keamanan vaksin dalam waktu yang telah berlalu sejak awal pandemi ini," kata Zverev. "Kamu bisa membuat apa saja, tetapi siapa yang akan membelinya?"
Zverev menambahkan, tiga perusahaan yang disebut sebagai produsen vaksin Rusia di masa depan adalah perusahaan farmasi terkenal yang biasanya tidak membuat vaksin. Apalagi, berteknologi tinggi menggunakan teknologi DNA.
Baca Juga: Perusahaan vaksin Covid-19 AS jadi target hacker yang didukung pemerintah China.
"Tidak ada vaksin berbasis adenovirus yang terbukti efektif sebelumnya," ungkap dia. "Bagaimana mereka akan mengembangkannya? Tidak ada yang menjelaskan ini".