CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Buntut Putin Berniat Hadiri KTT G-20 di Bali, Indonesia Jadi Sorotan Internasional


Jumat, 25 Maret 2022 / 07:34 WIB
Buntut Putin Berniat Hadiri KTT G-20 di Bali, Indonesia Jadi Sorotan Internasional
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut berniat menghadiri perhelatan KTT G20 2022 yang bakal berlangsung di Bali, Indonesia. Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut berniat menghadiri perhelatan KTT G20 2022 yang bakal berlangsung di Bali, Indonesia. 

Sejumlah media asing memberitakan rencana Putin tersebut, sekaligus menepis spekulasi Rusia akan didepak dari pertemuan itu. 

KTT G20 Indonesia rencananya akan digelar di Bali pada Oktober-November 2022. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, tuan rumah mengundang Putin ke KTT G20. 

"Tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid yang semakin membaik. Tapi, sejauh ini niatnya datang," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/3/2022). 
Media-media asing seperti dari tetangga Indonesia, yaitu Singapura, lalu India, Perancis, dan Amerika Serikat (AS) mewartakan rencana kedatangan Putin di G20. 

Fox News media asal AS pada Rabu (23/3/2022) mengutip perkataan Vorobieva yang menyebutkan, "Tak hanya G20, banyak organisasi mencoba mengeluarkan Rusia." 

"Reaksi Barat (terhadap perang di Ukraina) sangat tidak proporsional," lanjutnya. 

Baca Juga: Indonesia Ingin Semua Pimpinan G20 Hadir di KTT G20, Termasuk Putin

Sebelumnya diberitakan, AS dan para sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan mengeluarkan keanggotaan Rusia dari kelompok G20 atas invasi ke Ukraina. 

Namun, setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia kemungkinan akan secara langsung diveto oleh sejumlah negara G20, seperti China, India, dan Arab Saudi. 

Sementara itu, dari negara tetangga Indonesia, Channel News Asia yang berbasis di Singapura melaporkan, jika Rusia dikeluarkan dari G20 justru meningkatkan peluang beberapa negara akan absen, mengutip sumber yang tidak disebut namanya. 

CNA lalu mengutip komentar Vorobieva bahwa G20 adalah forum untuk membahas isu ekonomi, bukan krisis seperti di Ukraina. 

"Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya." 
Wacana Rusia diganti Polandia 

Baca Juga: Undang Vladimir Putin ke KTT G20, Australia Salahkan Indonesia


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×