kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,68   7,33   0.79%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunuh diri di Korea Selatan naik, kanker tetap jadi penyebab utama kematian di 2019


Selasa, 22 September 2020 / 10:40 WIB
Bunuh diri di Korea Selatan naik, kanker tetap jadi penyebab utama kematian di 2019
ILUSTRASI. Kanker jadi penyebab utama kematian di Korea Selatan pada 2019


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pada tahun 2019, kanker menjadi penyebab utama dari kematian di Korea Selatan. Selasa (22/9), Badan Statistik Korea Selatan merilis total ada 295.110 kematian dilaporkan di Negeri Ginseng tersebut pada tahun 2019.

Angka tersebut turun 1,2% dari tahun sebelumnya, dan menandai penurunan tahunan pertama sejak 2013. Dengan jumlah tersebut maka ada 574,8 kematian dilaporkan per 100.000 warga Korea Selatan di tahun lalu.

Selain itu, tingkat kematian akibat kanker capai 158,2 kematian per 100.000 warga di tahun lalu. Asal tahu saja, kanker sudah menjadi penyebab kematian nomer 1 di negara tersebut sejak tahun 1983.

Posisi kedua diisi oleh penyakit jantung. Dengan tingkat kematian 60,4 per 100.000 orang. Yang diikuti oleh pneumonia dengan 45,1 kematian per 100.000 orang.

Baca Juga: Waspada tinggi! Ternyata Covid-19 menyebar lebih mudah dari yang dikira

Penyakit Alzheimer pun kembali masuk ke posisi 10 besar. Penyakit ini masuk jajaran 10 teratas pada 2018 silam, yang merupakan pertama kalinya sejak 2983.

Di antara 10 penyebab utama kematian, penyakit jantung, pneumonia dan Alzheimer yang mengalami peningkatan. Sementara penyakit serebrovaskular dan diabetes cenderung menurun di tahun lalu.

Dalam laporan yang sama, bunuh diri tetap menjadi penyebab kematian nomor 1 bagi orang berusia antara 10 dan 39 tahun di Korea Selatan pada 2019. Hal ini masih menjadi masalah kronis yang telah melanda negara Asia tersebut selama lebih dari satu dekade.

Sementara itu, kasus bunuh diri adalah penyebab kematian kedua bagi orang-orang berusia 40-an dan 50-an.

Tahun lalu, ada 13.799 orang bunuh diri. Jumlah ini naik dibandingkan tahun 2018 yang capai 13.670 orang. ini membuat rata-rata ada 37,8 orang meninggal setiap hari karena bunuh diri di Korea Selatan.

Baca Juga: 5 Tanda kolesterol tinggi, gemuk bukan berarti banyak kolesterol

Peningkatan kasus bunuh diri tampaknya disebabkan oleh apa yang disebut sebagai efek Werther. Efeknya, juga dikenal sebagai bunuh diri peniru, berarti meniru bunuh diri yang dilakukan oleh seorang selebriti.

Tingkat bunuh diri per 100.000 orang mencapai 26,9 pada 2019, jauh lebih tinggi dari rata-rata 11,3 di antara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), sebuah kelompok yang terdiri dari 36 negara yang sebagian besar kaya dan maju.

Selanjutnya: Studi: Demam berdarah dapat memberikan kekebalan terhadap Covid-19




TERBARU

[X]
×