kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,61%
  • IDX 6.787   -120,00   -1,74%
  • KOMPAS100 980   -16,66   -1,67%
  • LQ45 754   -11,11   -1,45%
  • ISSI 221   -4,23   -1,88%
  • IDX30 391   -6,58   -1,66%
  • IDXHIDIV20 457   -9,06   -1,95%
  • IDX80 110   -1,76   -1,57%
  • IDXV30 113   -1,97   -1,71%
  • IDXQ30 126   -2,46   -1,91%

Bursa Asia Menguat Selasa (15/4), Obligasi Stabil Berkat Sinyal Kelonggaran Tarif AS


Selasa, 15 April 2025 / 10:58 WIB
Bursa Asia Menguat Selasa (15/4), Obligasi Stabil Berkat Sinyal Kelonggaran Tarif AS
ILUSTRASI. Bursa saham Asia bergerak menguat tipis pada Selasa (15/4), didorong oleh kenaikan saham sektor otomotif setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan pengecualian tarif terhadap impor otomotif yang selama ini berlaku. REUTERS/Issei Kato 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Pasar Obligasi AS

Obligasi pemerintah AS mempertahankan penguatan dari sesi sebelumnya setelah pekan lalu mengalami aksi jual terbesar dalam beberapa dekade, yang menyebabkan lonjakan imbal hasil. Harga obligasi dan imbal hasil bergerak berlawanan arah.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun stabil di level 4,3564%, setelah turun hampir 13 basis poin pada perdagangan sebelumnya.

Obligasi tenor dua tahun juga nyaris tak berubah di 3,8450% setelah anjlok 12 basis poin pada Senin.

Beberapa analis menilai komentar Gubernur The Fed Christopher Waller turut berkontribusi pada penurunan imbal hasil.

Ia menyebut kebijakan tarif Trump sebagai “guncangan besar” bagi ekonomi AS dan membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga meskipun inflasi masih tinggi.

Presiden The Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic juga menyarankan bank sentral untuk menahan suku bunga sampai ada kejelasan lebih lanjut.

Pasar kini memperkirakan akan ada pelonggaran suku bunga sebesar 85 bps hingga akhir tahun, dengan sebagian besar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga pada pertemuan berikutnya.

Baca Juga: Ancaman Terbaru Trump: Tarif Impor Chip Semikonduktor Segera Diberlakukan

Mata Uang dan Komoditas

Di pasar valas, dolar AS bertahan dekat level terendah tiga tahun terhadap euro di US$1,13245 dan mendekati posisi terlemahnya dalam satu dekade terhadap franc Swiss.

"Perilaku dolar AS kini berubah – bukan lagi merespons selisih suku bunga, tetapi lebih pada aliran modal," kata Sachanandani dari SocGen.

“Dolar tidak menyukai prospek turunnya profitabilitas perusahaan AS, meningkatnya inflasi bagi konsumen, serta merosotnya minat investor asing terhadap aset AS.”

Harga minyak naik seiring sentimen positif dari pengecualian tarif terbaru. Kontrak Brent naik 0,2% menjadi US$65,01 per barel, sementara WTI menguat 0,24% ke US$61,68.

Harga emas spot bertahan dekat rekor tertinggi di US$3.221,45 per ons troi.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×