kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia pulih dari keterpurukan pasca China terbuka terkait virus corona


Rabu, 22 Januari 2020 / 16:13 WIB
Bursa Asia pulih dari keterpurukan pasca China terbuka terkait virus corona
ILUSTRASI. Jatuhnya Indeks Hang Seng ditunjukkan pada panel di luar bank di Hong Kong, Cina, 9 Februari 2018.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bursa saham Asia pada hari Rabu (22/1) pulih dari keterpurukan setelah pemerintah China merespons kekhawatiran global terhadap virus corona baru tersebut. Pasar saham Shanghai yang tergelincir di tengah kekhawatiran virus corona karena akan memukul industri pariwisata domestik China memperkecil penurunan.

Kekhawatiran terhadap virus ini memang sangat tinggi. Sebab pada pekan ini akan banyak orang bepergian untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Namun keterbukaan pemerintah China kali ini direspons positif pasar. Apalagi Pemerintah China berupaya menekan penyebaran virus ini.

Baca Juga: Khawatir penyebaran virus corona, Korea Utara larang turis asing masuk

Hal ini berbeda dengan kejadian wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003, yang menewaskan hampir 800 orang dan melumpuhkan industri pariwisata dunia. 

Mengutip Reuters, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan pada hari Rabu bahwa ada 440 kasus virus baru ini, dan sembilan orang telah meninggal karenanya. Pemerintah China tengah melakukan sejumlah langkah untuk meminimalkan pertemuan di tempat umum, khususnya di daerah yang paling terdampak virus ini untuk menekan penyebarannya.

Baca Juga: Deteksi virus corona, Kemenkes siapkan termoscanner di 135 pintu akses ke Indonesia

Setelah pernyataan itu, Shanghai Composite Indeks pulih dari penurunan awal 1,4% hingga diperdagangkan lebih tinggi naik 0,01%. Sementara pasar saham di negara lain juga mulai menguat. Sementara aset safe haven seperti emas, obligas dan Yen Jepang mengalami penurunan.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasific di luar Jepang naik 0,71%. Demikian juga Nikke Jepang, Indeks Kospi Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong, semuanya naik lebih dari setengah poin persentase.

Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia mencapai rekor tertinggi baru. E-mini S&P 500 berjangka ESc1 naik 0,5% dan EUROSTOXX 50 berjangka naik 0,4%.

Baca Juga: China sebut peran Taiwan di badan internasional harus di bawah prinsip Satu China

Ahli strategi makro global di Saxo Capital Markets, Kay Van-Petersen, mengatakan, pulihnya bursa saham Asia dari kejatuhan karena respons positif dari otoritas China terkait virus tersebut.

"China memiliki penduduk 1,4 miliar, dan ini bukan pertama kalinya mereka menangani persoalan seperti itu," ujarnya.

Wabah ini berasal dari Wuhan, China dan telah ditemukan ada di 13 Provinsi di China. Virus ini telah menyebar sampai ke Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.

Baca Juga: Lupakan politik, Presiden Taiwan minta China berbagi informasi soal virus corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan bertemu pada hari Rabu malam untuk mempertimbangkan apakah wabah itu merupakan keadaan darurat internasional.




TERBARU

[X]
×