Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Bursa bulan lalu melaporkan bahwa hampir setengah dari perusahaan di bagian utama TSE telah merespons seruan untuk mengungkapkan rencana peningkatan efisiensi modal.
Hal ini merupakan langkah pertama bursa dalam merilis daftar perusahaan-perusahaan yang telah mematuhi seruan tersebut.
Investor meyakini bahwa tumpukan uang tunai perusahaan, yang mencapai 555 triliun yen pada tahun 2022, dapat digunakan untuk lebih banyak pembelian kembali saham.
Sementara itu, penimbunan uang tunai oleh rumah tangga sebesar 2,1 kuadriliun yen juga dapat mendorong kenaikan harga, menjadi momentum untuk menariknya ke pasar.
Baca Juga: Indeks Bursa Asia Ditutup Beragam Hari Ini (13/2), Begini Review Pergerakannya
Meskipun banyak investor berpendapat bahwa lonjakan pasar ke level yang lebih tinggi tidak akan terjadi dalam waktu dekat, beberapa di antara mereka masih optimis bahwa akan ada perbaikan di masa mendatang.
"Kata pertama yang terlintas di benak saya adalah 'akhirnya'," kata Yuichi Kodama, kepala ekonom di Meiji Yasuda Research Institute di Tokyo.
"Harga telah melampaui level tertinggi era bubble setelah lebih dari 30 tahun. Namun, saat ini situasi di Jepang tidak terlalu 'bersemangat'- harga belum dinilai terlalu tinggi. Ada momentum untuk kenaikan lebih lanjut. Harga berikutnya mungkin akan mencapai level 40.000 yen.