kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Perubahan Iklim Kian Nyata, Suhu Kota Milan Catat Rekor Tertinggi Sejak 1763


Sabtu, 26 Agustus 2023 / 10:48 WIB
Perubahan Iklim Kian Nyata, Suhu Kota Milan Catat Rekor Tertinggi Sejak 1763
ILUSTRASI. Kota Milan di Italia utara mencatat rekor suhu harian rata-rata tertinggi baru sebesar 33 derajat Celcius pada Rabu (23/8), ketika gelombang panas yang dimulai sekitar pertengahan Agustus mencapai puncaknya.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - ROMA. Kota Milan di Italia utara mencatat rekor suhu harian rata-rata tertinggi baru sebesar 33 derajat Celcius pada Rabu (23/8), ketika gelombang panas yang dimulai sekitar pertengahan Agustus mencapai puncaknya.

Seperti dikutip Reuters, Badan Perlindungan Lingkungan Regional Italia (ARPA), Jumat (25/8), menyebutkan, itu adalah hari terpanas di Milan sejak stasiun cuaca Milano Brera mulai mencatat suhu pada tahun 1763. Rekor sebelumnya di Milan yaitu 32,8 derajat Celsius terjadi pada 11 Agustus 2003.

Semenyara, suhu di ibu kota Italia, Roma, mencatat rekor suhu tertinggi sebesar 41,8 derajat Celcius pada bulan Juli 2023, seiring dengan panasnya sebagian besar wilayah Eropa selatan pada musim panas ini.

Baca Juga: Pertemuan G20 Gagal Capai Kesepakatan Soal Pengurangan Bahan Bakar Fosil

Cuaca panas memicu kebakaran hutan, mendorong pemerintah mengeluarkan peringatan kesehatan, dan mengganggu liburan bagi banyak wisatawan.

ARPA menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tanggal 23 dan 24 Agustus merupakan hari-hari terpanas di musim panas di seluruh wilayah Lombardy yang mengelilingi Milan, dengan beberapa kota mencatat suhu puncak di atas 40 derajat Celcius.

ARPA menambahkan bahwa suhu yang "intens dan tidak normal" juga melanda Pegunungan Alpen Italia.

Gelombang panas akan segera berakhir, kata badan tersebut, yang akan menyebabkan badai petir hebat dan penurunan tajam suhu hingga 10 hingga 15 derajat Celsius pada awal pekan depan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×