Sumber: CoinDesk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kraken, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk melantai di bursa saham melalui penawaran umum perdana (IPO) pada kuartal pertama 2026.
Rencana ini muncul setelah perusahaan menilai bahwa lingkungan regulasi di Amerika Serikat telah mengalami perubahan signifikan yang memungkinkan daftar publik menjadi opsi yang lebih layak. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg, mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Dinamika Regulasi dan Perubahan Sikap SEC
Sebelumnya, Kraken sempat menjadi target pengawasan ketat oleh Securities and Exchange Commission (SEC) di bawah pemerintahan Biden, seperti halnya banyak perusahaan dan eksekutif industri aset digital lainnya.
Baca Juga: Transaksi Dompet Kripto Milik Tokoh Besar dan Influencer Kini Bisa Dilacak
Namun, sejak awal pemerintahan Trump, SEC telah mundur dari beberapa litigasi besar terhadap industri kripto. Pada Maret 2025, SEC secara resmi menyatakan akan menghentikan gugatan hukumnya terhadap Kraken, yang menandai perubahan besar dalam pendekatan regulasi terhadap bursa kripto.
"Kami akan mengejar pasar publik jika itu masuk akal bagi klien kami, mitra, dan pemegang saham kami," ujar perwakilan Kraken dalam tanggapannya kepada Bloomberg.
Ambisi Lama yang Tertunda
Rencana IPO bukanlah hal baru bagi Kraken. Sebelumnya, perusahaan telah menargetkan pencatatan saham pada 2022, namun berbagai kendala, termasuk ketidakpastian regulasi, membuat rencana tersebut tertunda.
Baca Juga: Resmi! Trump Teken Perintah Eksekutif Pembentukan Cadangan Bitcoin Strategis
Kini, dengan perubahan iklim regulasi yang lebih kondusif, Kraken kembali menghidupkan ambisinya untuk menjadi perusahaan publik dalam beberapa tahun mendatang.
Kraken bukan satu-satunya entitas di industri aset digital yang mempertimbangkan IPO. Sejumlah perusahaan kripto lainnya juga berencana untuk melantai di bursa dalam waktu dekat. Circle, perusahaan di balik stablecoin USDC, dikabarkan sedang menyiapkan langkah serupa, begitu pula dengan Bullish, perusahaan induk CoinDesk.