Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bursa saham Korea Selatan reli dengan indeks saham acuan KOSPI menguat di atas 4.000 poin untuk pertama kalinya. Hal tersebut didorong oleh optimisme seputar perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua mitra dagang terbesar negara tersebut.
Senin (27/10/25), indeks acuan KOSPI ditutup naik 101,24 poin, atau 2,57%, ke level 4.042,83, level tertinggi yang pernah tercatat.
Sentimen positif bagi bursa Korea Selatan datang setelah para pejabat China dan AS pada hari Minggu (26/10/2025) membahas kerangka kerja kesepakatan perdagangan yang akan diputuskan oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT Asia-Pasifik di Korea Selatan pada hari Kamis (30/10/2025), yang meningkatkan selera risiko.
Baca Juga: Jepang Luncurkan Stablecoin Pertama yang Dipatok Mata Uang Yen
Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Korea Selatan "sangat dekat", meskipun detailnya masih harus diselesaikan.
Namun, seorang pejabat Korea Selatan mengatakan kecil kemungkinan akan tercapai kesepakatan ketika Trump bertemu dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung pada hari Rabu.
"Berbagai isu positif meningkatkan harapan menjelang 'minggu super' yang dipenuhi dengan acara-acara besar termasuk APEC," ujar Lee Kyoung-min, analis di Daishin Securities, merujuk pada KTT tahunan kelompok Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik.
Di antara saham-saham unggulan, saham produsen cip Samsung Electronics naik 3,24% dan rekannya SK Hynix melonjak 4,90%, mencapai rekor tertinggi.
Investor asing menjadi pembeli bersih saham lokal senilai 647,2 miliar won (US$ 455,3 juta).
Tahun ini, KOSPI menguat berkat dorongan reformasi pasar Presiden Lee melalui inisiatif "KOSPI 5.000" dan prospek optimis sektor semikonduktor seiring dengan ledakan kecerdasan buatan global.
Baca Juga: Brand Barang Mewah Dunia Tawarkan Pengalaman Pribadi Gaet Pasar China
KOSPI telah menguat 68% sepanjang tahun 2025, mengungguli indeks saham utama Wall Street serta rekan-rekan Asia di Jepang, China, Hong Kong, dan Taiwan.
Sektor listrik & elektronik, termasuk perusahaan-perusahaan chip terkemuka, telah menguat lebih dari 100% sepanjang tahun ini, sementara nilai perusahaan sekuritas telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Di sisi lain, won juga terlihat menguat terhadap dolar AS dan ditutup di level 1.433,5 per dolar AS, menguat 0,41% dari penutupan di sebelumnya sebelumnya di level 1.439,4. ($1 = 1.421,4800 won)













