kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Calon PM Jepang Fumio Kishida berjanji akan memperkuat pertahanan negara


Senin, 13 September 2021 / 14:23 WIB
Calon PM Jepang Fumio Kishida berjanji akan memperkuat pertahanan negara
ILUSTRASI. Fumio Kishida, anggota parlemen Partai Demokrat Liberal (LDP), mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan presiden partai pada konferensi pers di Tokyo, Jepang, 26 Agustus 2021. REUTERS/Issei Kato.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Fumio Kishida, kandidat Perdana Menteri Jepang, berjanji akan meningkatkan kemampuan pertahanan negara jika nantinya terpilih. Secara khusus, Kishida bahkan akan menjadikan China sebagai fokus utama kebijakannya.

Kishida saat ini merupakan anggota parlemen, sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Riset Kebijakan Partai Demokrat Liberal (LDP). 

Pada Agustus lalu, Kishida mengumumkan pencalonan dirinya untuk menjadi ketua partai. Jika menang, ia akan otomatis menjadi Perdana Menteri Jepang yang baru menggantikan Yoshihide Suga yang memutuskan mengundurkan diri.

Sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri di era Shinzo Abe, Kishida menitikberatkan kebijakannya pada masalah pertahanan, terutama yang berkaitan dengan aktivitas China di kawasan.

Baca Juga: AS: Uji coba rudal Korea Utara menimbulkan ancaman bagi negara tetangga

"Lingkungan keamanan di sekitar Jepang semakin ketat. Kita perlu berusaha untuk memastikan keamanan maritim melalui langkah-langkah seperti memperkuat kemampuan penjaga pantai dan memungkinkan mereka untuk bekerja dengan Pasukan Bela Diri (SDF)," ungkap Kishida dalam konferensi pers Senin (13/9), seperti dikutip Reuters.

Secara tegas Kishida mengatakan, kemampuan untuk menyerang target musuh adalah salah satu pilihan Jepang di masa mendatang. Kebijakan ini cukup agresif jika mengingat komitmen Jepang untuk menjadi negara pasif sejak Perang Dunia II berakhir.

Belum cukup sampai di situ Kishida, menambahkan, dia tidak akan menahan pengeluaran pertahanan di bawah 1% dari produk domestik bruto Jepang jika hal itu memang diperlukan untuk melindungi warga negara.

Di luar masalah pertahanan dan keamanan, Kishida juga menekankan pentingnya melindungi hak asasi manusia, demokrasi dan kebebasan. Jika terpilih, ia akan menunjuk seorang pembantu perdana menteri untuk memantau perlakuan China terhadap etnis minoritas Uyghur.

"Melalui kerjasama dengan negara-negara di mana Jepang memiliki nilai-nilai universal, saya akan mengangkat tinggi-tinggi obor kebebasan dan demokrasi," lanjut Kishida.

Baca Juga: PM Jepang Suga mendukung menteri vaksin Kono dalam bursa calon kepemimpinan LDP


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×