Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi para Army, penggemar Bangtan Boys (BTS) yang ingin memiliki saham perdana Big Hit Entertainment bisa mulai bersiap dari sekarang. Pasalnya, bulan depan tepatnya pada 5 dan 6 Oktober, saham perdana alias IPO Big Hit Entertainment akan mulai proses pre order.
Cara membeli saham perdana Big Hit Entertaiment, pertama buka akun sekuritas di penjamin emisi. Big Hit Entertainment menunjuk penjamin emisi utama yakni NH Investment & Securities, Korea Investment & Securities dan JP Morgan. Selain itu ada Mirae Asset Daewoo dan Kiwoom Securities yang juga berperan sebagai anggota grup penjamin emisi.
Baca Juga: Laris manis, tawaran investor institusi di IPO agensi BTS oversubscribe 1.117 kali
Selanjutnya, dana yang harus disiapkan untuk satu saham perdana Big Hit Entertainment KRW 135.000 setara dengan Rp 1,73 juta per saham. Tidak seperti membeli saham di Indonesia yang harus membeli saham sebanyak 1 lot atau setara 100 saham. Di bursa Korea Selatan, Anda bisa membeli satu saham saja.
Meski begitu, Anda harus menyiapkan uang muka untuk bisa memiliki saham Big Hit Entertaiment ini. Maklum, peminat dari saham ini cukup besar.
Saat penawaran pada investor institusi, IPO Big Hit kelebihan permintaan alias oversubscribed lebih dari 1.000 kali lipat dari saham yang dialokasikan kepada mereka. Ada 1.420 investor institusi dari Korea atau luar negeri yang ikut berpartisipasi dalam penawaran saham perdana agensi Kpop BTS.
Agensi BTS dan TXT ini menawarkan 4,27 juta saham atau 60% dari total penawaran saham perdana. Total saham perdana yang ditawarkan dalam aksi IPO ini sebanyak 7,13 juta saham perdana.
Baca Juga: Investor korporasi di IPO manajemen BTS oversubscibed, giliran investor ritel kapan?
Saham Big Hit Entertainment akan dicatatkan pada 15 Oktober mendatang.
Risiko membeli saham agensi BTS
Tapi sebelum membeli saham Big Hit Entertainment, Anda harus tahu apa saja yang dimiliki perusahaan ini. Harian Korea Selatan, Jppngan Ilbo dikutip Yonhap menulis, Big Hit memiliki ketergantungan besar pada BTS. Pendapatan Big Hit sebesar 97,4% berasal dari BTS.
Baca Juga: Bakal raup Rp 12 triliun, Big Hit Entertainment bandrol harga IPO di Rp 1,73 juta
Untuk diversifikasi, Big Hit telah mengakuisisi dua agensi yang lebih kecil, Pledis Entertainment dan Source Music. Dimana pada paruh pertama tahun 2020 ketergantungan Big Hit pada BTS turun 10 poin persentase. Tapi itu masih membuat Big Hit bergantung pada BTS yakni sebesar 87,7% dari pendapatan.
Ini menjadi risiko terbesar Big Hit. Dan menimbulkan pertanyaan besar pada masa depan band dalam waktu dekat. Pasalnya, ada kewajiban militer selama 18 bulan bagi pria Korea Selatan. Kewajiban itu akan berdampak pada band mulai akhir 2021, ketika anggota tertuanya diwajibkan untuk melapor.
Menurut harian Korea Selatan Joongang Ilbo, proyeksi penilaian Big Hit jauh di luar penilaian gabungan perusahaan hiburan "Big 3" Korea sekitar KRW 3,2 triliun. SM Entertainment, YG Entertainment dan YYP Entertainment memiliki sejarah panjang dalam inkubasi dan pemasaran berbagai aksi secara konsisten.
Baca Juga: BTS kuasai member boy group K-Pop terpopuler di September, inilah peringkat 10 besar
Dalam aksi korporasi ini, Big Hit bisa meraih dana segar sebesar KRW 962 miliar.