kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,52   -24,21   -2.61%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah corona, segudang insentif buat pekerja China yang tidak mudik Imlek


Sabtu, 16 Januari 2021 / 00:00 WIB
Cegah corona, segudang insentif buat pekerja China yang tidak mudik Imlek


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Provinsi Jiangxi, sumber utama pekerja migran, memproyeksikan, perjalanan liburan Tahun Baru Imlek 2021 hanya sekitar 60% dari 2019. Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 12 Februari nanti.

Sebuah perusahaan bahan kimia di Zhejiang mengatakan kepada media lokal, 85% pekerjanya berencana untuk tidak mudik tahun ini, terpikat dengan gaji dua kali lipat per jam dan hadiah tambahan 500 yuan (US$ 77) untuk kehadiran selama libur Tahun Baru Imlek.

Peningkatan perjalanan saat ini juga meningkatkan risiko infeksi virus corona, yang sebagian besar telah padam di sebagian besar negeri tembok raksasa.

China melaporkan lonjakan harian terbesar dalam kasus baru virus corona dalam lebih dari 10 bulan terakhir pada Jumat (15/1), karena infeksi di Provinsi Heilongjiang melonjak hampir tiga kali lipat. Lebih dari 28 juta orang telah ditempatkan di bawah karantina rumah di provinsi Utara China.

Warga mengenakan masker di Beijing

Baca Juga: Ekspor China tumbuh lebih tinggi dari perkiraan pada Desember 2020, impor naik pesat

Mudik terlalu berisiko

Wang Zhishen, yang bekerja di sebuah pabrik peti kemas di Dongguan, pusat ekspor, bilang, dia mungkin tidak akan mudik jika tempat kerjanya tetap buka, meski telah membeli tiket kereta untuk pulang kampung ke Provinsi Gansu, 2.000 km jauhnya.

"Bagaimana jika Anda tidak beruntung dan tertular dalam perjalanan pulang kampung? Maka seluruh keluarga Anda mungkin sakit," katanya kepada Reuters.

"Jika pabrik saya tidak akan tutup selama liburan, saya pikir saya akan tinggal di Dongguan saja. Pulang ke rumah terlalu berisiko," ujar dia.

Bagi sebagian orang, terutama mereka yang tidak memiliki majikan yang dapat menawarkan hadiah dan jaminan kerja selama liburan, berkumpul kembali dengan keluarga masih sepadan dengan risikonya.

Di Stasiun Kereta Beijing minggu ini, seorang pekerja migran berusia 64 tahun bermarga Wang, yang bekerja sebagai pekerja konstruksi di ibu kota, bergegas kembali ke desanya di Provinsi Shandong sebelum masuk ke dalam penguncian.

"Tidak ada jalan lain. Kita harus kembali sebelum itu. Kita punya keluarga di rumah," katanya kepada Reuters, setelah tiba di stasiun, tujuh jam sebelum keretanya meninggalkan Beijing.

Selanjutnya: China lockdown 4 kota, 28 juta orang jalani karantina rumah




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×