Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PUTRAJAYA. Malaysia meningkatkan pemantauan perbatasannya untuk mencegah orang asing masuk melalui rute ilegal dan berpotensi mengimpor infeksi virus corona baru.
Menteri Senior dan Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers, Kamis (28/5) mengatakan, lebih dari 300 imigran gelap ditangkap di perbatasan sepanjang bulan ini.
“Pemerintah menganggap serius masuknya imigran gelap ke Malaysia dan kami merasakan ketakutan (dari pandemi virus corona), terutama saat ini," katanya seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Untuk pertama kali, Singapura catat nol kasus baru corona di masyarakat
"Jadi, kami telah memulai Operasi Benteng, di mana petugas maritim, militer, dan polisi bekerjasama dalam memantau perbatasan, terutama rute ilegal yang bisa digunakan oleh imigran untuk masuk secara ilegal," ujar Ismail.
Ismail juga mengangkat keprihatinannya atas kemungkinan masuknya kembali pekerja asing yang sebelumnya telah meninggalkan Malaysia untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di negara asalnya.
"Kami khawatir mereka akan kembali secara ilegal setelah Hari Raya. Ketika mereka pulang untuk merayakan (Idul Fitri), mereka tahu mereka tidak bisa kembali selama masa Perintah Kontrol Gerakan (MCO)," kata Ismail.
Baca Juga: Lebih lama daripada Wuhan, lockdown Manila direkomendasikan untuk dibuka
"Kami tidak bisa mengizinkan mereka untuk kembali selama MCO karena pemantauan perbatasan kami untuk menghindari kasus impor (virus corona)," ujar dia.
Menteri Pertahanan menambahkan, kontrol perbatasan menjadi salah satu langkah yang sangat penting yang Pemerintah Malaysia ambil untuk mengekang kasus virus corona secara nasional.
Menurut Ismail, sejak 1 Mei, sebanyak 327 imigran gelap dan 41 nakhoda kapal ditangkap karena mencoba memasuki Malaysia secara ilegal. Tujuh orang yang diyakini sebagai pedagang juga ditahan bersama dengan tujuh kapal.
“Ada dua skenario, satu adalah ketika mereka sudah melintasi perbatasan, maka kami akan menahannya," katanya. "Adapun mereka yang ditemukan di perbatasan mencoba masuk, mereka akan diusir".
Baca Juga: Kasus corona Korea Selatan melonjak dari kluster gudang online shop
"Dan sejak 1 Mei, 86 imigran ilegal telah dikirim kembali dengan tiga nakhoda dan tiga kapal karena mereka ditemukan di perbatasan mencoba memasuki perbatasan kami secara ilegal," ungkap Ismail.
Dia menekankan, kontrol dan pemantauan perbatasan akan terus Malaysia perketat melampaui apa yang sebelumnya mereka lakukan, karena skenario sekarang lebih berbahaya dengan pandemi Covid-19.
"Situasinya sangat serius di negara-negara tetangga, kami khawatir akan adanya kluster baru," ujarnya.