Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - VATICAN CITY. Paus Fransiskus mendesak Amerika Serikat (AS) dan Iran untuk menghindari eskalasi dan mengedepankan dialog untuk mencegah konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Pemimpin tertinggi umat Katolik ini mengungkapkan desakan tersebut dalam pidato tahunan bertajuk Negara Dunia kepada para duta besar untuk Vatikan, Kamis (9/1).
"Terutama yang mengganggu adalah sinyal yang datang dari seluruh kawasan menyusul meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat," kata Paus di hadapan para diplomat dari lebih 180 negara seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Duh, Iran bakal lakukan balas dendam yang lebih keras ke AS dalam waktu dekat
Paus mengatakan, ketegangan berisiko mengkompromikan proses bertahap pembangunan kembali di Irak, serta menetapkan dasar bagi konflik yang lebih luas yang ingin dihindari oleh semua pihak.
"Karena itu, saya memperbarui permohonan saya bahwa semua pihak yang berkepentingan menghindari eskalasi konflik dan tetap menghidupkan nyala dialog dan pengendalian diri, dalam penghormatan penuh terhadap hukum internasional," ujar dia.
Presiden AS Donald Trump telah menyarankan Iran "mundur", pasca menembakkan rudal ke pasukan AS di Irak pada Rabu (8/1). Serangan ini merupakan tindakan pembalasan atas pembunuhan Qassem Soleimani.
"Keluarga kami terluka dan manusia terluka oleh suksesi perang yang semakin merusak, khususnya memengaruhi orang miskin dan mereka yang paling rentan," sebut Paus.
Baca Juga: Kepala Pasukan Quds yang baru: Kami lanjutkan langkah Soleimani dengan kekuatan
"Sedihnya, Tahun Baru tampaknya tidak ditandai dengan tanda-tanda yang membesarkan hati, sama halnya dengan meningkatnya ketegangan dan tindakan kekerasan," imbuhnya.
Ketegangan baru-baru ini mungkin membuat Pasu Fransiskus tidak mungkin mengunjungi Irak, yang menurutnya, akan dia lakukan pada tahun ini. Irak juga adalah rumah bagi banyak gereja, baik Katolik maupun Ortodoks.