Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Kulit yang terlalu kering dan gatal
Ginjal yang rusak menyebabkan penumpukan racun dan limbah. Kondisi ini dapat mengecilkan kelenjar keringat yang secara perlahan menyebabkan kulit menjadi kering dan memicu rasa gatal yang berlebihan.
Tubuh akan menghasilkan zat kimia yang menyebabkan alergi dan gejala gatal yang tidak hilang, tidak peduli seberapa banyak seseorang melembapkan kulitnya.
Kondisi itu dikenal sebagai pruritus uremik, yang merupakan tanda peringatan besar bagi seseorang untuk berkonsultasi dengan dokter tentang potensi masalah ginjal.
4. Kabut otak
Kabut otak (brain fog) adalah gangguan kognitif yang ditandai oleh kebingungan, sulit berkonsentrasi, gangguan memori, dan proses mental yang lambat.
Kondisi ini bisa menjadi tanda dari gangguan fungsi ginjal yang bisa diamati di pagi hari. Ketika fungsi ginjal melambat dan menurun, racun menumpuk dalam darah, membuat tubuh merasa lelah serta kesulitan berkonsentrasi.
Tonton: Klaim Kesehatan Industri Asuransi Jiwa Meningkat 16,4% pada 2024
Hal ini kemudian menyebabkan penyakit ginjal kronis, memicu anemia atau kekurangan sel darah merah. Pada akhirnya, kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan ekstrem dan kabut otak.
Para ahli menyarankan, jika seseorang mengalami kabut otak bersama dengan gejala potensial penyakit ginjal lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
5. Bau mulut
Meskipun bau mulut biasanya bukan merupakan tanda penyakit ginjal, namun jika terjadi terus-menerus dan disertai bau napas seperti amonia, maka pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Menurut para ahli, hal ini berpotensi mengindikasikan masalah pada ginjal.
Pasalnya, ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, racun menumpuk dalam darah dan dapat dikeluarkan melalui napas, yang menyebabkan bau tak sedap, yang juga dikenal sebagai bau mulut uremik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Tanda Kerusakan Ginjal yang Bisa Dilihat di Pagi Hari, Apa Saja?"