kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.215   -80,00   -0,49%
  • IDX 6.855   22,74   0,33%
  • KOMPAS100 994   5,03   0,51%
  • LQ45 764   3,92   0,52%
  • ISSI 223   0,70   0,31%
  • IDX30 394   1,94   0,50%
  • IDXHIDIV20 458   2,13   0,47%
  • IDX80 112   0,64   0,57%
  • IDXV30 113   0,12   0,10%
  • IDXQ30 128   0,72   0,57%

Grab Singapura Tunda Perubahan Skema Insentif, Pengemudi Desak Kenaikan Tarif Dasar


Kamis, 26 Juni 2025 / 11:09 WIB
Grab Singapura Tunda Perubahan Skema Insentif, Pengemudi Desak Kenaikan Tarif Dasar
ILUSTRASI. Grab Singapura memutuskan menunda rencana perubahan skema insentif bagi pengemudi mereka setelah mendapat masukan dari para mitra pengemudi dan Asosiasi Kendaraan Sewa Pribadi Nasional (National Private Hire Vehicles Association/NPHVA), demikian disampaikan dalam pernyataan bersama pada Rabu (25 Juni).. REUTERS/Edgar Su/File Photo


Sumber: Channel News Asia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Grab Singapura memutuskan menunda rencana perubahan skema insentif bagi pengemudi mereka setelah mendapat masukan dari para mitra pengemudi dan Asosiasi Kendaraan Sewa Pribadi Nasional (National Private Hire Vehicles Association/NPHVA), demikian disampaikan dalam pernyataan bersama pada Rabu (25 Juni).

"Setelah melakukan konsultasi dengan NPHVA dan menanggapi umpan balik dari mitra pengemudi, Grab memutuskan untuk menunda perubahan insentif yang direncanakan guna memastikan seluruh kekhawatiran para pengemudi benar-benar diperhatikan sebelum perubahan diterapkan lebih lanjut," tulis pernyataan tersebut melansir dari laman ChannelnewsAsia (CNA) pada Kamis (26/6).

Baca Juga: Grab Singapura Bantah Akan Akuisisi Gojek Indonesia

NPHVA menyampaikan bahwa sejumlah pengemudi mengandalkan insentif ini untuk menambah pendapatan di luar tarif dasar dan perubahan yang direncanakan dikhawatirkan justru menyulitkan pengemudi dalam mencapai target penghasilan mereka.

"Meski niat awal Grab adalah untuk membantu pengemudi mengurangi jam kerja dan lebih cepat mencapai target penghasilan, Grab menyadari bahwa implementasi perubahan ini seharusnya bisa dilakukan dengan lebih baik," lanjut pernyataan itu.

Pesan dalam aplikasi kepada para pengemudi menyebutkan bahwa perubahan terhadap insentif Grab Streak Bonus dan Streak Zones menimbulkan banyak pertanyaan dan ketidakpastian.

Perubahan tersebut kini resmi ditunda untuk ditinjau lebih lanjut, dan program insentif yang lama tetap berlaku untuk sementara waktu.

Sebelumnya, Grab mengumumkan bahwa mulai 1 Juli akan dilakukan pembaruan skema Streak Zones yang memungkinkan pengemudi memesan slot waktu dua jam, umumnya pada jam sibuk untuk beroperasi.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Dorong Perlindungan Pekerja Digital Lewat Kemitraan dengan Grab

Dalam skema tersebut, pengemudi akan mendapatkan pengembalian tunai 5% untuk setiap perjalanan yang diselesaikan, serta bonus tambahan jika berhasil mencapai target tertentu. Semua perjalanan dalam periode itu juga akan dihitung dalam bonus bulanan Grab.

Sebelum rencana tersebut ditunda, Grab menyatakan kepada CNA bahwa skema ini dirancang agar pengemudi bisa memanfaatkan dua program insentif sekaligus untuk lebih cepat mencapai target pendapatan.

Namun, NPHVA mengungkapkan kekhawatiran terhadap dampak perubahan ini terhadap pendapatan pengemudi.

Dalam unggahan Facebook pada Selasa, penasihat NPHVA Yeo Wan Ling mengatakan skema baru tersebut dapat merugikan sebagian besar pengemudi.

“Memindahkan dana dari Streak Bonus yang lebih dikenal dan stabil bisa berdampak pada penurunan pendapatan pengemudi rata-rata,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa tidak ada jaminan semua pengemudi akan mendapat slot waktu yang cukup, dan hal ini membuat penghasilan jadi tak menentu.

Baca Juga: Grab Indonesia: Lebih 50% Mitra Pengemudi Grab Adalah Korban PHK


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×