Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. FWD Group, perusahaan asuransi pan-Asia yang didukung miliarder Richard Li, berencana menghimpun dana sebesar HK$3,47 miliar atau sekitar US$442 juta melalui penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Hong Kong, menurut dokumen pengajuan resmi pada Kamis (26 Juni).
FWD menawarkan 91,3 juta saham dengan harga HK$38 per saham, sehingga valuasi perusahaan mencapai HK$48,3 miliar atau setara US$6,15 miliar.
Baca Juga: FWD Group Perpanjang Kemitraan dengan JA Worldwide
Dalam IPO ini, Mubadala Capital, anak usaha dari dana kekayaan negara Uni Emirat Arab Abu Dhabi telah menyatakan akan membeli saham senilai US$150 juta.
Selain itu, anak perusahaan dari T&D Holdings, perusahaan asuransi jiwa asal Jepang, juga akan berinvestasi sebesar US$100 juta, demikian tercantum dalam dokumen yang sama.
Saham FWD dijadwalkan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong pada 7 Juli mendatang.
Tersedia pula opsi greenshoe untuk menjual tambahan 13,7 juta saham guna menghimpun dana ekstra sekitar US$67 juta.
Baca Juga: FWD Insurance Gelar Literasi Keuangan untuk Nasabah Selama Ramadan
FWD menyatakan bahwa dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat posisi modal, mengurangi utang, serta memperluas basis pelanggan dan strategi digital perusahaan.
Dalam prospektusnya, FWD juga mengakui bahwa meski tidak terdampak langsung oleh paket tarif Presiden AS Donald Trump pada April lalu, pelanggan di pasar utama seperti Vietnam, Thailand, dan Indonesia berpotensi terdampak.
“Perkembangan ini dapat menimbulkan tekanan inflasi, mengganggu rantai pasok global, serta berujung pada penurunan kapasitas produksi, ekspor, dan lapangan kerja di pasar utama kami,” tulis FWD dalam bagian faktor risiko.
Upaya IPO ini menjadi yang ketiga bagi FWD. Sebelumnya, perusahaan sempat mengincar IPO di New York pada 2021 dengan target penggalangan dana US$2–3 miliar, namun batal karena proses perizinan yang berlarut-larut di AS.
Baca Juga: FWD Insurance Perbaharui Fitur Produk Asuransi Jiwa dan Kesehatan, Ini Rinciannya
Menurut laporan Reuters, regulator AS mempertanyakan hubungan FWD dengan China daratan dan memperlakukannya sebagai perusahaan asal Tiongkok, bukan entitas Hong Kong, sehingga proses IPO tersebut terganjal.
Setelah itu, FWD mengalihkan target IPO ke Hong Kong pada 2022, namun kembali ditunda akibat ketidakstabilan pasar keuangan global saat itu.
Selama 2021–2022, FWD berhasil menghimpun sekitar US$1,8 miliar dalam beberapa putaran pendanaan privat, dengan valuasi perusahaan saat itu mencapai US$9 miliar.
Menurut prospektus, FWD membukukan laba bersih sebesar US$10 juta pada 2024, berbalik dari rugi US$717 juta pada tahun sebelumnya.
FWD didirikan pada 2013 oleh Richard Li, putra dari orang terkaya di Hong Kong, Li Ka-shing.
Baca Juga: Grab Singapura Tunda Perubahan Skema Insentif, Pengemudi Desak Kenaikan Tarif Dasar
Perusahaan ini berada di bawah kendali Pacific Century Group, perusahaan investasi milik Richard Li yang memiliki portofolio di sektor teknologi, media, telekomunikasi, properti, dan keuangan.
Pasar IPO Hong Kong sendiri menunjukkan pemulihan pada 2025 ini, setelah sempat lesu dalam dua tahun terakhir.
Di antara aksi korporasi terbesar tahun ini adalah pencatatan saham CATL senilai US$5,3 miliar dan Jiangsu Hengrui Pharmaceuticals sebesar US$1,27 miliar.