kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CEO Pfizer: Suntikan Vaksin Booster Keempat Dibutuhkan


Senin, 14 Maret 2022 / 06:00 WIB
CEO Pfizer: Suntikan Vaksin Booster Keempat Dibutuhkan


Sumber: The Hill,Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan pada hari Minggu (13/3/2022) bahwa dosis keempat vaksin COVID-19 akan diperlukan untuk terus membantu menjaga agar tingkat rawat inap dapat dikelola dan penyakit yang diderita pasien menjadi lebih ringan.

"Saat ini, seperti yang kita lihat, diperlukan booster keempat. Perlindungan yang Anda dapatkan dari yang ketiga, cukup baik, sebenarnya cukup baik untuk rawat inap dan kematian," kata Bourla saat tampil di "Face the Nation" dari CBS seperti yang dilansir The Hill.

Dia menambahkan, "Itu tidak terlalu bagus untuk melawan infeksi karena tidak bertahan lama. Tapi kami hanya mengirimkan data itu ke FDA [Badan Pengawas Obat dan Makanan], dan kemudian kami akan melihat apa yang akan dikatakan para ahli di luar Pfizer." 

Pada bulan Agustus, FDA sepenuhnya menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer untuk orang yang berusia minimal 16 tahun atau lebih. Dosis ketiga vaksin Pfizer telah diberikan izin penggunaan darurat.

Baca Juga: Kemenkes:Penurunan Kasus Aktif Covid-19 Konsisten Sejak Akhir Februari

Business Insider memberitakan, Bourla mengatakan dosis keempat akan sangat penting di tengah penyebaran COVID-19, khususnya varian Omicron. Menurut NBC News, raksasa farmasi itu akan segera memberikan data kepada Food and Drug Administration (FDA) mengenai vaksin booster keempat.

"Saya pikir kita akan menyerahkan ke FDA kemajuan data yang signifikan tentang perlunya dosis keempat, dan mereka perlu membuat kesimpulan sendiri, tentu saja, dan kemudian CDC juga," kata Bourla kepada CNBC pada hari Jumat. 

"Jelas bahwa ada kebutuhan di lingkungan omicron untuk meningkatkan respon imun."

Negara-negara seperti Swedia dan Israel termasuk yang pertama menawarkan booster tambahan untuk komunitas berisiko tinggi.

Baca Juga: Ada 26.336 Kasus Baru Covid-19 10 Maret 2022, Ini Gejala Omicron Jika Sudah Vaksin 2x




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×