Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Son juga meluruskan, Pandemi Covid-19-lah yang membuat dirinya harus mundur dari jajaran direksi Alibaba.
Sebaliknya, kinerja Alibaba cukup baik dengan pertumbuhan 80% sehingga modal SoftBank di perusahaan e-commerce itu perlahan kembali pada kondisi sebelum adanya Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Terkena skandal, Bank Sentral Singapura sebut telah dapat lisensi aplikasi Wirecard
Son mengungkapkan, Alibaba merupakan aset berharga karena dapat mengangkat nama SoftBank. Adapun SoftBank telah melaporkan kerugian bersih tahun fiskal 2019 sebesar US$ 8,9 miliar atau sekitar Rp 132 triliun.
Kerugian tersebut pertama kalinya terjadi dalam sejarah perusahaan selama 15 tahun terakhir. Pandemi Covid-19 kemungkinan dapat terus menghancurkan taruhan terbesar SoftBank.
Sebagai informasi, SoftBank telah mendukung sejumlah perusahaan rintisan yakni, OYO, Uber, Zume, dan WeWork. Tersebab Corona, perusahaan yang disokong SoftBank telah memecat lebih dari 8.000 karyawan sejak Januari lalu. (Suhaiela Bahfein)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "CEO SoftBank Mundur dari Jajaran Direksi Alibaba"