Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - India menorehkan sejarah baru sebagai negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa dalam misi Chandrayaan-3 di dekat kutub selatan Bulan. Chandrayaan-3 adalah misi lanjutan dari Chandrayaan-2 untuk melakukan pendaratan dan penjelajahan di permukaan Bulan yang dilakukan oleh Indian Space Research Organization (ISRO).
Peristiwa bersejarah itu terjadi pada Rabu (23/8/2023) pukul 18.04 waktu setempat. Dikutip dari CNN.com (24/8/2023), keberhasilan misi tersebut membuat India menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa di Bulan.
Misi ini dapat memperkuat status India sebagai negara adidaya global di bidang luar angkasa. Sebelumnya, hanya Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Soviet yang telah menyelesaikan pendaratan di Bulan.
Wilayah kutub selatan dianggap sebagai wilayah yang memiliki kepentingan ilmiah dan strategis bagi negara-negara penjelajah ruang angkasa.
Pasalnya, wilayah tersebut diyakini memiliki endapan air es. Endapan air es tersebut diyakni dapat diubah air minum untuk misi berawak di masa depan.
Baca Juga: Misi Bersejarah Pesawat Luar Angkasa India di Bulan
Misi Chandrayaan-3
Misi wahana luar angkasa Chandrayaan-3 diluncurkan pada Jumat (14/7/2023) di Bandar Antariksa Satish Dawan, Sriharikota, Andra Pradesh, India.
Setelah 16 menit diluncurkan, wahana pendarat Vikram dalam misi Chandrayaan-3 itu berhasil memasuki orbit Bumi. Selanjutnya Chandrayaan-3 memasuki orbit Bulan pada Minggu (6/8/2023).
Vikram didaratkan di daerah permukaan Bulan dengan posisi astronomis 69,367621 Lintang Selatan dan 32,348126 Bujur Timur Bulan.
Medan yang berat membuat pendaratan di kutub selatan menjadi sulit dan pendaratan pertama merupakan hal yang bersejarah. Deposit air dalam bentuk es di wilayah tersebut dapat memasok bahan bakar, oksigen, dan air minum untuk misi masa depan.
Baca Juga: Pesawat Penjelajah Bulan Rusia, Luna-25, Gagal Mendarat di Bulan dengan Mulus
Banyak negara dan perusahaan swasta tertarik pada wilayah kutub selatan karena hal itu. Misi Chandrayaan-1 pada tahun 2008 telah mengonfirmasi keberadaan deposit es ini.
Dirangkum dari laman resmi Indian Space Research Organisation (ISRO), misi Chandrayaan-3 adalah:
- Untuk mendemonstrasikan pendaratan aman di permukaan Bulan
- Untuk mendemonstrasikan penjelajahan di bulan
- Untuk melakukan eksperimen ilmiah di Bulan
Baca Juga: Chandrayaan-3, Hal yang Perlu Diketahui Tentang Misi Pendaratan India di Bulan
Misi pendaratan ke Bulan
Sejumlah negara berlomba-lomba untuk mendaratkan pesawat luar angkasa di Bulan dalam beberapa waktu mendatang, termasuk Jepang.
Amerika Serikat juga berencana untuk mengirim tiga pendarat secara komersial ke Bulan mulai awal tahun ini. Sementara NASA terus berupaya mencapai misi Artemis III, yang dapat mengirim astronot kembali ke bulan pada 2025.
Namun, pendaratan di Bulan masih merupakan upaya yang penuh tantangan. Upaya terakhir India untuk mendaratkan pesawat luar angkasa di Bulan, pada misi Chandrayaan-2 tahun 2019, gagal.
Baca Juga: Pesawat Ruang Angkasa Rusia, Luna-25, Mulai Memasuki Orbit Bulan
Selain itu, pada bulan April, pesawat luar angkasa sebuah perusahaan Jepang jatuh ketika mencoba mendarat di bulan.
Sebuah organisasi nirlaba Israel mencoba mencapai prestasi serupa pada tahun 2019, namun pesawat ruang angkasanya hancur akibat benturan.
“Tidak ada keraguan bahwa pendaratan di Bulan adalah tantangan nyata,” kata Administrator NASA Bill Nelson dalam sebuah pernyataan.
“Tetapi Bulan menawarkan manfaat ilmiah yang besar. Itulah sebabnya kita telah melihat begitu banyak upaya baru-baru ini untuk mendarat di sana. Kami menantikan semua pembelajaran di masa depan, termasuk dari misi Chandraayan-3 India,” ungkapnya.
Baca Juga: India Menghitung Mundur Pendaratan Pesawat Luar Angkasa Chandrayaan-3 di Bulan
Nelson juga membagikan pesan ucapan selamat di media sosial, yang mengatakan, "Selamat kepada #India karena menjadi negara ke-4 yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan. Kami senang menjadi mitra Anda dalam misi ini!”
India juga merupakan penandatangan Perjanjian Artemis Amerika Serikat, sebuah dokumen yang menguraikan usulan aturan jalan untuk eksplorasi Bulan di masa depan. Rusia dan Tiongkok belum menandatangani perjanjian tersebut.
Demikian informasi mengenai misi Chandrayaan-3 India, pendaratan pesawat luar angkasa di Bulan.