kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Pesawat Ruang Angkasa Rusia, Luna-25, Mulai Memasuki Orbit Bulan


Kamis, 17 Agustus 2023 / 09:23 WIB
Pesawat Ruang Angkasa Rusia, Luna-25, Mulai Memasuki Orbit Bulan
ILUSTRASI. Roket Soyuz-2.1b dan pesawat luar angkasa pendaratan bulan Luna-25 meluncur dari landasan peluncuran di Kosmodrom Vostochny, Rusia pada 11 Agustus 2023.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pesawat ruang angkasa Luna-25 yang diluncurkan Rusia pekan lalu kini telah memasuki orbit bulan. Luna-25 diharapkan bisa segera mendarat di bulan untuk menemukan air.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos, pada hari Rabu (17/8) melaporkan bahwa Luna-25 memasuki orbit bulan pada pukul 11:57 waktu Rusia.

Setelah ini Luna-25 akan mengelilingi bulan selama sekitar 5 hari sebelum melakukan pendaratan lunak di kutub selatan bulan yang direncanakan pada 21 Agustus.

Tidak ada pesawat ruang angkasa Rusia yang memasuki orbit bulan sejak Luna-24, misi menuju bulan Uni Soviet yang dilakukan pada tahun 1976.

Baca Juga: Berambisi Temukan Air di Bulan, Rusia Terbangkan Pesawat Ruang Angkasa

Misi Mencari Air di Bulan

Untuk pertama kalinya dalam 47 tahun Rusia meluncurkan misi pendaratan bulan pada hari Jumat (11/8). Program ruang angkasa Rusia kali ini memiliki misi khusus, yaitu mencari air di bulan.

Mengutip Reuters, roket Soyuz 2.1v yang membawa pesawat Luna-25 meluncur dari kosmodrom Vostochny, 5.550 km timur Moskow, pada hari Jumat dini hari pukul 2:11 waktu Moskow.

Pesawat ruang angkasa Luna-25 memiliki ukuran setara dengan mobil kecil. Kendaraan ini diproyeksikan untuk menjelajahi kutub selatan bulan selama satu tahun.

Baca Juga: Menlu Rusia: Barat adalah Penyebab Krisis di Banyak Negara

Wilayah itu dipilih karena para ilmuwan di NASA dan badan antariksa lainnya telah mendeteksi jejak air es di kawasan itu beberapa tahun terakhir.

Misi terbaru Roscosmos ini sepertinya merupakan langkah untuk menyaingi India bulan lalu meluncurkan misi serupa. India mengirim kendaraan Chandrayaan-3 untuk menjelajah bulan.

Rusia juga tidak ingin tertinggal dari AS dan China yang telah memiliki program eksplorasi bulan lanjutan yang menargetkan kutub selatan bulan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×