kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Chen Zhi Disanksi AS, Terseret Skandal Penipuan Kripto Terbesar di Asia Tenggara


Kamis, 16 Oktober 2025 / 16:07 WIB
Chen Zhi Disanksi AS, Terseret Skandal Penipuan Kripto Terbesar di Asia Tenggara
ILUSTRASI. Chen Zhi, Ketua Prince Group asal Kamboja, menjadi pusat perhatian dalam salah satu skandal penipuan kripto terbesar dalam sejarah..REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chen Zhi, Ketua Prince Group asal Kamboja, menjadi pusat perhatian dalam salah satu skandal penipuan kripto terbesar dalam sejarah.

Pekan ini, otoritas Amerika Serikat resmi menjatuhkan sanksi terhadap Chen atas perannya dalam mengatur operasi “pig butchering” berskala besar di Asia Tenggara — jaringan penipuan yang menggunakan kamp kerja paksa untuk menipu korban dari berbagai negara.

Data dari Arkham Intelligence mengonfirmasi besarnya kekayaan digital Chen. Alamat dompet kripto yang terhubung dengannya menyimpan hampir 15.957 Bitcoin, senilai sekitar US$1,77 miliar berdasarkan harga pasar terkini yang berada di kisaran US$110.700 per BTC.

Jejak Aset Kripto Miliaran Dolar

Menurut Arkham, kluster dompet bertanda “chen-zhi-sanctioned” berisi portofolio yang seluruhnya terdiri dari Bitcoin. Riwayat transaksi menunjukkan bahwa kerajaan bisnis Chen telah mengonsolidasikan kepemilikan BTC-nya selama bertahun-tahun, dengan beberapa aliran dana bernilai ribuan Bitcoin sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga: Ethereum Bersiap Luncurkan Upgrade Besar 'Fusaka' pada 3 Desember 2025

Dalam salah satu transaksi besar, hampir 4.000 BTC — senilai sekitar US$90 juta saat itu — masuk ke alamat yang terkait dengan Chen. Transaksi lain menunjukkan tambahan 3.400 BTC, senilai lebih dari US$81 juta.

Pergerakan Misterius: 4.999 BTC Dipindahkan

Yang paling mencuri perhatian adalah aktivitas terbaru. Beberapa jam sebelum laporan ini ditulis, Arkham mendeteksi perpindahan 4.999 BTC (lebih dari US$560 juta) dari alamat yang masih dikaitkan dengan Chen.

Yang mengejutkan analis adalah fakta bahwa dompet tersebut belum tercantum dalam daftar resmi sanksi AS. Pola ini mirip dengan aliran dana yang sebelumnya dikaitkan dengan sindikat LuBian, kelompok kriminal kripto yang sempat mencuri perhatian awal tahun ini.

Temuan tersebut menandakan bahwa meski penegak hukum AS telah menyita sebagian besar aset Chen, masih ada kantong dana Bitcoin yang aktif berpindah dan kemungkinan belum sepenuhnya berada dalam kendali otoritas.

Pemerintah AS Kuasai Lebih dari US$36 Miliar Bitcoin

Departemen Kehakiman AS (U.S. Department of Justice) sejauh ini telah menyita lebih dari 127.000 BTC yang terhubung dengan jaringan Chen, dengan nilai total lebih dari US$14 miliar.

Penyitaan ini menjadi forfeiture kripto terbesar dalam sejarah, melampaui kasus terkenal Silk Road.

Baca Juga: G20 Peringatkan Masih Ada Kesenjangan Besar dalam Regulasi Kripto Global

Secara keseluruhan, pemerintah AS kini menguasai lebih dari US$36 miliar dalam bentuk Bitcoin, menjadikannya pemegang Bitcoin terbesar ketujuh di dunia. Dari jumlah itu, aset yang disita dari jaringan Chen merupakan sumber tunggal terbesar.

Chen Zhi Masih Buron

Meski dompetnya telah dilabeli dan diblokir, Chen Zhi hingga kini masih buron. Jika tertangkap dan terbukti bersalah, ia terancam hukuman penjara hingga 40 tahun.

Namun, data on-chain menunjukkan bahwa sebagian dompet yang terhubung dengannya masih aktif melakukan transaksi.

Aktivitas tersebut mencerminkan realitas baru dalam dunia kripto: pertempuran antara regulator dan pelaku kejahatan digital kini berlangsung secara real-time di blockchain, bukan hanya di ruang sidang atau kebijakan hukum.

Selanjutnya: Rosan Sebut Investor Asing yang Minat Waste to Energy, ada Jepang hingga Belanda

Menarik Dibaca: 11 Rekomendasi Makanan dan Minuman untuk Meredakan Gejala Flu




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×