Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
SANTIAGO. Pemerintah Chile mencabut peringatan tsunami setelah gempa kuat yang terjadi pada Selasa malam (1/4). Selain itu, Presiden Michelle Bachelet menginstruksikan militer untuk membantu warga menjaga ketertiban dan keamanan.
Lebih dari 900.000 orang yang tinggal di dataran rendah akhirnya kembali ke rumah mereka setelah otoritas setempat mencabut peringatan tsunami. Sementara itu, jumlah korban tewas akibat gempa besar 8,2 skala richter itu naik menjadi enam orang.
Informasi jumlah korban jiwa itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Chile, Rodrigo Penailillo dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, Rabu (2/4).
Perlu diketahui, gempa terjadi sekitar pukul 20:47 waktu setempat, yang berlokasi 95 kilometer ( 59 mil) di lepas pantai Iquique. Gempa membuat pasokan listrik terhenti dan memicu gelombang yang merusak perahu nelayan dan dermaga.
Chile merupakan salah satu negara yang rawan gempa di dunia. Negara tersebut berada segaris dengan patahan yang memanjang sejauh 4.270 kilometer. Pada Februari tahun 2010 lalu pernah terjadi gempa berkekuatan 8,8 SR berikut dengan tsunami yang menewaskan 500 orang dan menyebabkan kerugian US$ 30 miliar.
"Dalam waktu dekat, bisa besok atau 50 tahun lagi, akan ada gempa yang lebih besar, di bagian utara Chile,” kata Mark Simons , ahli geofisika di California Institute of Technology kepada CNN. Ia memprediksi, gempa besar lanjutan di Chile bisa mencapai skala 8,8 - 8,9 skala richter.