Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Latihan militer besar-besaran ini juga dinilai sebagai respon China terhadap manuver militer AS di Selat Taiwan baru-baru ini.
Sebelumnya AS telah mengirim pesawat tempur dan kapal perang ke wilayah tersebut, termasuk kapal destroyer USS Mustin yang berlayar melalui Selat Taiwan pada hari Selasa (18/8) lalu. AS juga mengirim pesawat pengintai dan pesawat bomber B-1B ke wilayah tersebut.
Bukan cuma itu, basis Angkatan Udara AS di Pasifik juga mengirim empat pesawat bomber B-1 dan dua bomber B-2 ke Laut Jepang dan Samudra Hindia di hari yang sama.
Beberapa pesawat tersebut terkoordinasi dengan kapal induk USS Ronald Reagan yang ada di Jepang.
Sejauh ini China cukup jarang melakukan banyak latihan perang secara berurutan seperti ini. Dalam latihan ini China kemungkinan akan berorientasi pada skenario pertempuran nyata.
PLA pastinya sudah menyiapkan beragam skenario perang maritim, jenis tantangan apa yang akan muncul, serta tindakan apa yang mungkin akan diambil oleh Taiwan dan AS jika China melayangkan serangan.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: China menyatakan perang terhadap Jerman
