Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING/TAPEI. China akhirnya buka suara terkait gencarnya militer China menggelar latihan militer di dekat Taiwan.
Melansir Reuters, pada Rabu (27/9/2023), China mengatakan serangkaian latihan militer baru-baru ini di dekat Taiwan bertujuan untuk memerangi "arogansi" pasukan separatis. Sementara, calon presiden Taiwan berikutnya mengatakan Tiongkok berusaha "mencaplok" pulau itu.
Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya, mengatakan pada bulan ini bahwa pihaknya telah mengamati puluhan pesawat tempur, drone, pembom, dan pesawat lainnya, serta kapal perang dan kapal induk Tiongkok Shandong, beroperasi di dekat wilayahnya.
Menteri pertahanan Taiwan mengingatkan, meningkatnya frekuensi aktivitas militer yang dilakukan China telah meningkatkan risiko terjadinya peristiwa yang tidak terkendali dan memicu bentrokan yang tidak disengaja.
Ketika ditanya tentang lonjakan latihan tersebut, dan kekhawatiran Taiwan mengenai peningkatan risiko, Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Tiongkok, mengakui latihan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat tersebut.
Baca Juga: China Bakal Galakkan Program Anti-korupsi di BUMN, Ini Alasannya
“Tujuannya adalah untuk secara tegas memerangi arogansi pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dan aksi mereka untuk mencari kemerdekaan,” kata Zhu dalam jumpa pers rutin di Beijing.
Dia menambahkan, “Provokasi kemerdekaan Taiwan terus berlanjut sepanjang hari, dan tindakan Tentara Pembebasan Rakyat untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah akan selalu dilakukan,” tambahnya.
Dia mendesak masyarakat Taiwan untuk membedakan antara “benar dan salah”, dan dengan tegas menentang kemerdekaan pulau itu. Selain itu, dia juga meminta masyarakat Taiwan bekerja sama dengan Tiongkok untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Baca Juga: Filipina Berjanji Tak Akan Mundur Meski Mendapat Ancaman dari China
Pemerintah China sangat tidak menyukai William Lai, calon presiden terpilih pada pemilu bulan Januari di pulau itu, karena pernyataan sebelumnya yang mendukung kemerdekaan Taiwan.
Namun, ia mengatakan ia tidak berusaha mengubah status quo dan telah menawarkan pembicaraan dengan Beijing.
"Situasi di Selat Taiwan belum membaik seiring berjalannya waktu,” kata Lai, yang kini menjabat sebagai wakil presiden pulau tersebut.
“Upaya Tiongkok untuk mencaplok Taiwan tidak berubah,” katanya pada sebuah acara di Taipei pada hari Rabu untuk memperingati 37 tahun berdirinya Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa.
Angkatan bersenjata China belum secara eksplisit menyebutkan atau mengomentari latihan tersebut karena pada saat bersamaan Menteri Pertahanan China Li Shangfu menghilang dari pandangan publik. Sumber Reuters mengatakan bahwa dia sedang diselidiki karena kasus korupsi.
Pemerintahan Taiwan yang terpilih secara demokratis mengatakan hanya masyarakat di pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka. Taiwan juga telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Tiongkok, namun ditolak oleh Beijing.
Pada hari Rabu, kementerian pertahanan Taiwan melaporkan pergerakan militer China lebih lanjut, dengan mengatakan pihaknya telah mendeteksi dan merespons 16 pesawat China yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara pulau itu selama 24 jam sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 12 diantaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang menjadi penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak hingga Tiongkok mulai melintasinya secara rutin pada Agustus tahun lalu.
Pada hari Kamis, Taiwan akan meluncurkan kapal selam pertama dari delapan kapal selam buatan dalam negeri untuk meningkatkan pertahanannya melawan Tiongkok.
Di Beijing, ketika ditanya tentang kapal selam, Zhu mengatakan upaya DPP Taiwan untuk mencari kemerdekaan dengan kekuatan hanya akan memperburuk ketegangan dan mendorong rakyat Taiwan ke dalam situasi berbahaya.
Baca Juga: Digertak China Agar Tidak Memprovokasi, Filipina Berjanji Tak Akan Mundur
Dalam pengungkapan yang tidak biasa pekan lalu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memantau latihan militer China di provinsi selatan Fujian, di seberang Taiwan. Biasanya Taiwan hanya memberikan rincian latihan di langit dan perairan di sekitarnya.
Seorang pejabat senior Taiwan yang mengetahui perencanaan keamanan di wilayah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa informasi tersebut dirilis untuk menunjukkan kapasitas pengawasan dan intelijen Taiwan.
“Kami dapat melihat detailnya dan kami siap,” kata sumber tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Militer China juga belum mengomentari latihan di Fujian.