kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

China Batasi Teknologi dan Logam untuk Produksi Baterai


Jumat, 03 Januari 2025 / 23:37 WIB
China Batasi Teknologi dan Logam untuk Produksi Baterai
ILUSTRASI. An aerial view of the Wanxiang Innovative Energy City under construction in Hangzhou, east China's Zhejiang Province, Jan 3, 2023. Hangzhou Wanxiang Innovative Energy City will focus on the research, application and production of cutting-edge technologies in the fields of clean energy, mobility and intelligent control. It is a landmark project for Hangzhou to participate in the integrated development of the Yangtze River Delta and build the pilot area of 'Greater Bay Area' construction in Zhejiang Province. It is understood that after the completion of the first phase of Hangzhou Wanxiang Innovative Energy City, it will have an annual output of 24GWh new energy lithium battery cell capacity. (Photo by CFOTO/Sipa USA)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan memperketat ekspor teknologi tertentu yang digunakan untuk membuat komponen baterai. Selain itu, China juga akan membatasi pemrosesan dua logam penting, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan secara global.

Kementerian Perdagangan China telah mengeluarkan surat untuk meminta opini publik terkait usulan ini. Surat tersebut juga memaparkan pemerintah akan memasukkan teknologi persiapan material katode baterai ke dalam daftar aplikasi yang dilarang atau dibatasi ekspornya. 

Kementerian juga berencana memperketat kontrol terhadap beberapa teknologi dan proses untuk ekstraksi logam galium serta lithium. Publik diberi kesempatan memberi umpan balik tentang proposal tersebut hingga 1 Februari.

Baca Juga: Berani Mimpi Besar, Marcell Tee Buktikan Anak Muda Bisa Sukses di Dunia Bisnis

"Langkah yang diusulkan tersebut merupakan bagian dari upaya China memperkuat pengelolaan impor dan ekspor teknologi," menurut Kantor Berita Xinhua, kemarin. 

Jika diterapkan, Reuters melaporkan, pembatasan ini akan jadi bagian dari rangkaian larangan ekspor yang menargetkan mineral penting dan teknologi pengolahannya, di mana China memegang posisi dominan. China saat ini memimpin rantai pasokan baterai dan mengendalikan hampir 85% dari kapasitas produksi sel baterai global.

Pembatasan ekspor teknologi yang diusulkan China ini muncul setelah bulan lalu China mengumumkan larangan terhadap material dengan aplikasi teknologi tinggi dan militer. Ini juga menjadi langkah balasan setelah AS meningkatkan pembatasan teknologi terhadap China. 

Material galium, germanium, antimon dan superkeras tidak lagi diizinkan dikirim ke AS. Sementara ekspor grafit juga diawasi lebih ketat.

China adalah pemasok global terbesar untuk lusinan mineral penting. Hal ini memicu kekhawatiran Amerika Serikat. Apalagi China mulai membatasi ekspor gallium dan germanium di tahun lalu. Logam ini digunakan untuk semikonduktor, satelit hingga perangkat penglihatan malam (night-vision goggles).
 

Selanjutnya: Kasus Korupsi PT PP, KPK Sita Uang Rp 62 Miliar

Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart Periode 3-6 Januari 2025, Beli 1 Gratis 1 Ikan Baby Nila



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×