Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - CHICAGO. China terus membeli produk pertanian Amerika Serikat pda awal November, di tengah ketidakpastian kesepakatan perdagangan antara kedua negara.
Mengutip Reuters, Jumat (15/11), data laporan mingguan penjualan ekspor Departemen Pertanian AS menunjukkan bahwa pembeli dari China sepakat untuk membeli 760.527 ton kedelai pada pekan yang berakhir 7 November. Eksportir AS juga mengirim 693.527 ton minyak nabati ke China.
China adalah pembeli utama kedelai AS selama pekan ini dan menyumbang 61% dari total mingguan 1.256 juta ton. Amerika Serikat adalah pengekspor utama kedelai ke China selama musim gugur, saat pasokan kedelai AS melimpah.
Baca Juga: Trump ogah tarik beleid tarif impor, kesepakatan dagang dengan China mentah lagi
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, perundingan dagang AS-China akan dilanjutkan dengan panggilan telepon pada Jumat lantaran kedua belah pihak berusaha untuk menuntaskan pakta perdagangan fase satu.
Ia menambahkan, rincian perjanjian dagang kini tengah disusun.
Sejak awal tahun pemasaran pada 1 September, importir China berkomitmen untuk membeli 8,036 juta ton kedelai AS, termasuk 129.000 ton yang masuk dalam kesepakatan yang diumumkan pemerintah pada Kamis. Dari total itu, sejauh ini sudah ada 3,153 juta ton yang telah dikapalkan.
Pada periode yang sama tahun lalu, China telah membeli 647.990 ton kedelai asal AS dan sebanyak 339.000 ton telah dikirikan.
Dua tahun lalu, sebelum perang dagang dimulai, ekspor kedelai AS ke China mencapai 18.647 juta ton, dimana 13.268 juta ton dikirim pada pertengahan November.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping akan ke Iowa? Ini penjelasan Trump
Sementara itu, selama sepekan ekspor daging babi ke China mencapai 5.549 ton, dan menjadi yang terbesar dalam sebulan. USDA mengatakan bahwa 10,993 ton daging babi AS dikirim ke China selama periode pelaporan.
China telah menambah impor daging babi lantaran wabah demam babi Afrika menyerang ternak babi di China dalam beberapa bulan terakhir. Alhasil, China kekurangan pasokan daging babi.
