Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tuduhan Beijing dilatarbelakangi langkah pemerintah Trump yang pada hari Jumat mengatakan AS melarang hampir semua pengunjung asing yang telah ke China dalam 14 hari terakhir untuk mengatasi ancaman virus.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri China pada hari Selasa mengatakan Amerika Serikat harus mengadopsi sikap objektif, adil, tenang dan rasional dan menahan diri dari reaksi berlebihan.
Baca Juga: Ini lima industri yang diramal bakal anjlok akibat virus corona
"China telah mencatat bahwa Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk memberikan bantuan kepada China, dan berharap bantuan yang relevan akan segera diberikan," kata juru bicara Hua Chunying dalam sebuah pernyataan di situs web kementerian.
Dengan Wuhan dan beberapa kota lain yang masih tertutup, perjalanan sangat terbatas dan China menghadapi isolasi internasional yang meningkat. Alhasil, kekhawatiran gangguan ekonomi yang lebih luas pun bermunculan. Teranyar, sumber di kartel minyak OPEC mengatakan para produsen mempertimbangkan untuk memangkas produksi hampir sepertiga demi menyokong harga minyak.
Baca Juga: Pemerintah perketat pengawasan kapal dan muatan yang berasal dari China
Selain itu, maskapai di seluruh dunia telah menghentikan penerbangan ke sejumlah wilayah China. Penangguhan oleh Uni Emirat Arab pada hari Senin akan mempengaruhi maskapai penerbangan Teluk Etihad dan Emirates.
Wabah ini mengingatkan pada Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), virus dari keluarga yang sama yang muncul di China pada tahun 2002 dan menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia dan 8.000 atau lebih yang terinfeksi.