Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hal ini juga termasuk apa yang kadang-kadang dilihat sebagai metode untuk menghilangkan saingan politik dan memperkuat posisi politiknya di tengah masalah ekonomi dan meningkatnya ketegangan dengan AS.
Namun pengumuman dari CCTV tentang masa depan Li dan Qin memastikan akhir karir politik mereka setelah dicopot dari kabinet Tiongkok dan pusat kekuasaan pemerintahan.
Masih belum jelas apakah kedua pria tersebut akan menghadapi tuntutan atau sanksi hukum lainnya.
China selama ini dikenal dengan sistem politik dan hukum yang tidak jelas.
Kurangnya informasi terkait pemecatan kedua mantan pejabat tersebut membuat sejumlah pihak mempertanyakan apakah hal tersebut disebabkan oleh korupsi atau perselisihan dengan tokoh-tokoh berpengaruh.
Tahun lalu, mantan Menteri Perindustrian Xiao Yaqing menghilang dari pandangan publik selama hampir sebulan sebelum terungkap bahwa dia sedang diselidiki karena korupsi.
Baca Juga: Menhan China Tengah Diselidiki Kasus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
Mengutip ABC News, CCTV juga mengumumkan penunjukan baru Lan Fo'an sebagai menteri keuangan.
Kemudian, Yin He'jun ditunjuk sebagai menteri ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain menangani apa yang tampak sebagai masalah politik dalam negeri, partai yang berkuasa China juga sedang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomian yang telah terkena dampak parah dari sejumlah faktor.
Mulai dari kebijakan “zero-Covid” yang kejam, populasi yang menua, tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi, hingga pergerakan banyak warga dari masyarakat terkaya dan berpendidikan terbaik ke masyarakat yang lebih liberal di luar negeri.