Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
Sementara China melakukan beberapa survei, dan pada 2005 muncul angka 8.844,43 meter.
Angka China itu memicu perselisihan dengan Nepal yang baru terselesaikan pada 2010, ketika Kathmandu dan Beijing sepakat bahwa pengukuran mereka mengacu pada hal-hal yang berbeda: satu mengacu ketinggian batuan dan yang lainnya pada lapisan salju.
Dang Yamin, ahli di Biro Survei dan Pemetaan Nasional China, mengatakan kepada CCTV, hasil akhir ketinggian Gunung Everest adalah nilai rata-rata antara pengukuran yang Nepal dan China lakukan, sesuai dengan aturan ilmiah.
"Ketinggian akhir disimpulkan setelah kedua belah pihak berbagi dan memproses data secara virtual," kata Damodar Dhakal, juru bicara Departemen Survei Nepal, seperti dikutip Channel News Asia.