Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mengutip Business Insider, para pejabat mengatakan kepada Bloomberg bahwa salah satu kekhawatiran mengenai kemitraan Rusia-China adalah bahwa China dapat mengembangkan drone dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada Iran atau Rusia.
Hal ini juga akan menjadi tanda lain dari semakin besarnya ketergantungan Rusia pada China ketika negara tersebut bergulat dengan sanksi ekonomi Barat yang melumpuhkan.
Hubungan keduanya juga akan menjadi bukti lebih lanjut bahwa China ikut berperan dalam perang Rusia di Ukraina, meskipun ada klaim netralitas.
Mengutip The Telegraph, sejak Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, China telah menjadi mitra dagang terpenting Rusia.
Baca Juga: Kedekatan Vladimir Putin dengan Kim Jong Un Bisa Jadi Masalah Besar Bagi China dan AS
Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, bulan lalu menuding China mempertahankan “pangkalan industri pertahanan Rusia” dengan menyediakan 70% peralatan mesin dan 90% mikroelektronikanya.
Rusia kini juga menjual sebagian besar minyak dan gasnya ke China dengan harga diskon.
Di sisi lain, bank-bank China menyediakan infrastruktur penting bagi lembaga keuangan Rusia untuk memperdagangkan rubel dengan yuan.