kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.303   6,00   0,04%
  • IDX 7.549   58,54   0,78%
  • KOMPAS100 1.074   11,78   1,11%
  • LQ45 797   1,67   0,21%
  • ISSI 255   1,37   0,54%
  • IDX30 411   0,99   0,24%
  • IDXHIDIV20 469   -0,57   -0,12%
  • IDX80 120   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,14   -0,11%
  • IDXQ30 131   -0,05   -0,04%

China diramal akan membiarkan yuan keok lebih lanjut, ini penjelasan analis


Kamis, 06 Februari 2020 / 07:40 WIB
China diramal akan membiarkan yuan keok lebih lanjut, ini penjelasan analis
ILUSTRASI. Mata uang China, yuan. REUTERS/Stringer


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Uang yuan China

Jumlah kematian akibat coronavirus di China daratan telah melampaui wabah sindrom pernapasan akut (Sars) yang parah pada tahun 2003, dengan lebih dari 27.000 kasus yang secara resmi didiagnosis, dengan total kematian lebih dari 500 kasus.

Baca Juga: Bank sentral China turunkan suku bunga untuk mengurangi tekanan akibat wabah corona

Menurut ekonom OCBC Bank, Tommy Xie Dongming, kekhawatiran akan kesehatan kemungkinan akan menekan konsumsi domestik, sementara pukulan awal untuk manufaktur akan lebih besar daripada selama Sars berlangsung. Ini sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa orang tidak dapat mulai bekerja karena terkunci atau terisolasi.

Baca Juga: Bursa China terjungkal 8% akibat kecemasan virus corona

"Bahkan jika pekerja dapat masuk ke kota, mereka masih harus melalui 14 hari masa karantina dan kami melihat penurunan besar dalam produktivitas," kata Xie.

Xie menambahkan, jika wabah berlanjut hingga setelah Februari dan lebih dekat ke titik tengah tahun, maka hal itu akan mengarah pada pelambatan jangka panjang.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×