Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Retorika China Meningkat ke Taiwan
Tak hanya menekan Jepang, Beijing juga meningkatkan serangan retorik terhadap tokoh-tokoh yang dianggap mendukung kemerdekaan Taiwan.
Pada Jumat, Kantor Urusan Taiwan di bawah Dewan Negara China mengkritik keras legislator Partai Progresif Demokratik (DPP), Puma Shen, yang baru saja berkunjung ke Berlin.
Shen mengaku mendapat ancaman bakal ditangkap China ketika berada di luar negeri, namun menegaskan tidak gentar.
“Para pendukung kemerdekaan Taiwan sedang menuju akhir perjalanan mereka,” kata juru bicara kantor tersebut, Chen Binhua.
Baca Juga: Perang Kata-Kata antara China dan Jepang: Beijing Murka, Tokyo Protes Balik, Ada Apa?
Sehari sebelumnya, polisi China mengeluarkan daftar pencarian terhadap dua influencer Taiwan yang dituduh melakukan separatisme, serta menawarkan hadiah US$ 35.000 bagi siapa pun yang memberikan informasi.
Dua influencer itu justru membalas dengan candaan di media sosial.
Salah satunya, rapper Mannam PYC, mengunggah video ketika ia mencoba menyerahkan diri ke polisi Taiwan, sambil menyindir: “Kenapa polisi Taiwan tidak menangkap saya? Apa itu berarti semua orang mendukung kemerdekaan Taiwan?”
Otoritas China sendiri tidak memiliki yurisdiksi hukum di Taiwan.













