Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
"Di sini, saya ingin mengulangi kata-kata perdamaian, paritas, demokrasi, dan dialog. Kami tidak akan menerima prinsip Beijing dari satu negara, dua sistem untuk menurunkan peringkat Taiwan dan merusak status quo lintas-selat. Kami berdiri teguh dengan prinsip ini,” tegas Tsai.
China menggunakan kebijakan "satu negara, dua sistem", yang seharusnya menjamin otonomi tingkat tinggi, untuk memerintah Hong Kong, bekas koloni Inggris yang kembali ke Pemerintahan Tiongkok pada 1997. Cina juga menawarkan prinsip tersebut ke Taiwan.
Baca Juga: Kapal Induk AS Theodore Roosevelt akan berlayar pekan depan tantang provokasi China
China telah meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan sejak Tsai memenangkan pemilihan Presiden. Tiongkok menerbangkan jet-jet tempur ke ruang udara pulau itu dan kapal perang mereka berlayar di sekitar Taiwan.
Tsai menyebutkan, Taiwan telah melakukan upaya terbesar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan yang sempit yang memisahkan pulau demokrasi dari tetangganya yang otokratis, Tiongkok.
"Kami akan melanjutkan upaya-upaya ini, dan kami bersedia untuk terlibat dalam dialog dengan China dan memberikan kontribusi yang lebih konkret untuk keamanan regional," kata dia yang berpidato di taman bekas rumah gubernur Jepang di Taipei.