Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
China telah berjanji untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya suatu hari nanti sebagai bagian dari proyek "peremajaan", dengan paksa jika itu yang diperlukan.
Sebelumnya diberitakan, Lai, kandidat terdepan untuk menjadi presiden Taiwan berikutnya pada pemilihan pada bulan Januari 2024 mendatang, tiba di New York pada Sabtu malam untuk apa yang secara resmi disebut sebagai persinggahan transit dalam perjalanannya ke Paraguay.
Melansir Reuters, Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Akan tetapi, AS merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting Taiwan. Bahkan, AS diharuskan oleh undang-undang untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.
Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tak lama setelah Lai mendarat di New York mengatakan pihaknya menentang segala bentuk kunjungan "separatis kemerdekaan Taiwan" ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Joe Biden akan Batasi Investasi AS di China, Terutama Pada Sektor Teknologi
"Taiwan adalah inti dari kepentingan utama China dan fakta telah berulang kali menunjukkan bahwa alasan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan adalah karena Taiwan berusaha mengandalkan Amerika Serikat untuk mencari kemerdekaan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China.