kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Kembali Membuka Perbatasan, Setelah Ditutup Sejak Pandemi Covid-19


Minggu, 08 Januari 2023 / 10:27 WIB
China Kembali Membuka Perbatasan, Setelah Ditutup Sejak Pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Para pelancong mulai melintasi penyeberangan darat dan laut dari Hong Kong ke China ketika Beijing membuka perbatasan.REUTERS/Lam Yik


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Para pelancong mulai mengalir, melintasi penyeberangan darat dan laut dari Hong Kong ke China daratan pada Minggu (8/1), ketika Beijing membuka perbatasan yang telah ditutup sejak awal pandemi Covid-19.

Mengutip Reuters, Minggu (8/1), setelah tiga tahun, China daratan membuka perbatasannya dengan Hong Kong dan mengakhiri persyaratan karantina bagi pelancong yang datang.

“Saya sangat senang, sangat senang, sangat bersemangat. Saya sudah bertahun-tahun tidak bertemu orang tua saya," kata penduduk Hong Kong Teresa Chow ketika dia dan puluhan pelancong lainnya bersiap untuk menyeberang ke China daratan dari pos pemeriksaan Lok Ma Chau Hong Kong pada Minggu pagi.

Baca Juga: Pemilik Mobil Tesla di China Memprotes Diskon Harga, Menuntut Pemangkasan Kredit

"Orang tua saya sedang tidak sehat, dan saya tidak bisa kembali menemui mereka bahkan ketika mereka menderita kanker usus besar, jadi saya sangat senang untuk kembali dan melihat mereka sekarang," kata Teresa yang berencana untuk pergi ke kampung halamannya di kota Ningbo, Tiongkok timur.

Investor berharap pembukaan kembali perbatasan China pada akhirnya akan menghidupkan kembali ekonomi China yang mengalami pertumbuhan terendah dalam hampir setengah abad. 

Tetapi pembalikan kebijakan yang tiba-tiba telah memicu gelombang besar infeksi yang membanjiri beberapa rumah sakit dan menyebabkan gangguan bisnis.

Pembukaan perbatasan mengikuti dimulainya "chun yun" pada Sabtu, periode 40 hari pertama perjalanan Tahun Baru Imlek, yang sebelum pandemi merupakan migrasi tahunan terbesar di dunia dari orang-orang yang kembali ke kampung halaman mereka untuk berlibur bersama keluarga. 

Pemerintah memperkirakan, sekitar 2 miliar akan melakukan perjalanan musim ini, hampir dua kali lipat pergerakan tahun lalu dan pulih hingga 70% dari level 2019.

Banyak orang China juga diharapkan untuk mulai bepergian ke luar negeri.

Para analis memperkirakan, perjalanan tidak akan segera kembali ke tingkat sebelum pandemi karena faktor-faktor seperti kelangkaan penerbangan internasional.

China pada hari Minggu juga kembali mengeluarkan paspor dan visa perjalanan untuk penduduk daratan, dan visa biasa serta izin tinggal untuk orang asing. 

Beijing memiliki kuota jumlah orang yang dapat melakukan perjalanan antara Hong Kong dan China setiap hari.

Baca Juga: Asia Tenggara Bersiap Mendulang Cuan dari Wisatawan China

Video yang diposting di media sosial China menunjukkan para pekerja di bandara Pudong Shanghai semalaman menurunkan papan biru cerah yang menandai rute melalui terminal internasionalnya untuk menegakkan rezim yang mengharuskan pelancong dari luar negeri untuk dikarantina hingga delapan hari setelah kedatangan.

Video lain menunjukkan orang-orang berpelukan secara emosional saat bertemu kembali di gerbang bandara.

Di pos pemeriksaan Lok Ma Chau Hong Kong, seorang pengemudi yang hanya bermarga Yip, mengatakan dia termasuk di antara mereka yang tidak sabar untuk melakukan perjalanan ke daratan.

"Sudah tiga tahun, kita tidak punya waktu untuk menunda," katanya.




TERBARU

[X]
×