kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.666   21,00   0,13%
  • IDX 8.624   12,05   0,14%
  • KOMPAS100 1.186   1,37   0,12%
  • LQ45 850   1,10   0,13%
  • ISSI 309   1,64   0,54%
  • IDX30 438   0,39   0,09%
  • IDXHIDIV20 510   1,86   0,37%
  • IDX80 133   0,12   0,09%
  • IDXV30 140   0,50   0,36%
  • IDXQ30 140   0,44   0,32%

China Kerahkan 100 Kapal di Perairan Asia Timur, Picu Kekhawatiran Regional


Kamis, 04 Desember 2025 / 14:44 WIB
China Kerahkan 100 Kapal di Perairan Asia Timur, Picu Kekhawatiran Regional
ILUSTRASI. China mengerahkan lebih dari 100 kapal AL dan Penjaga Pantai di Asia Timur, memicu ketegangan diplomatik dengan Jepang dan Taiwan. Pantau situasi terkini. Kementerian Pertahanan Taiwan/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China telah mengerahkan jumlah besar kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai di perairan Asia Timur, mencapai lebih dari 100 kapal pada satu titik, dalam salah satu demonstrasi kekuatan maritim terbesar yang pernah tercatat.

Informasi tersebut diungkap oleh empat sumber keamanan regional dan laporan intelijen yang ditinjau oleh Reuters.

Peningkatan aktivitas terjadi di tengah periode yang biasanya dipenuhi latihan militer, meskipun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) tidak mengumumkan latihan berskala besar secara resmi.

Langkah ini muncul ketika ketegangan diplomatik China-Jepang meningkat menyusul pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi bulan lalu, yang menyebut bahwa serangan China terhadap Taiwan dapat memicu respons militer dari Tokyo.

Baca Juga: Presiden Taiwan: Xi Harus Fokus Benahi Ekonomi, Bukan Ekspansi Teritorial

Selain itu, Beijing juga tersinggung oleh keputusan Presiden Taiwan Lai Ching-te untuk menambah anggaran pertahanan sebesar US$40 miliar, guna memperkuat pertahanan terhadap ancaman China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya.

Kapal China Menyebar dari Laut Kuning hingga Pasifik

Menurut empat pejabat keamanan di kawasan, kapal-kapal China tersebar di wilayah mulai dari selatan Laut Kuning, Laut China Timur, Laut China Selatan yang disengketakan, hingga Pasifik.

Laporan intelijen dari salah satu negara di kawasan mengonfirmasi temuan tersebut. Reuters meninjau dokumen itu dengan syarat tidak mengungkap identitas negara terkait.

Per Kamis pagi, lebih dari 90 kapal masih beroperasi di wilayah tersebut, turun dari lebih dari 100 kapal pada awal pekan.

Sumber-sumber menyatakan operasi ini melampaui pengerahan massal China pada Desember tahun lalu, yang sempat membuat Taiwan menaikkan status siaga.

Taiwan Pantau Empat Gugus Kapal China di Pasifik Barat

Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan, Tsai Ming-yen, mengatakan China sedang berada di musim aktivitas militer paling aktif.

Baca Juga: Ekonomi China 2026: Target 5% Berlanjut, Deflasi Bisa Bertahan hingga 2027

Ia menyebut terdapat empat formasi kapal perang China yang beroperasi di Pasifik Barat, yang sedang dipantau Taiwan, tanpa merinci detailnya.

“Kita harus mengantisipasi ancaman secara luas dan terus memantau setiap perubahan aktivitas,” ujarnya, ketika ditanya soal kemungkinan China melancarkan latihan khusus Taiwan sebelum akhir tahun.

Pihak China belum memberikan komentar resmi terkait perkembangan ini.

Juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Karen Kuo, menegaskan bahwa pemerintah memiliki “pemahaman penuh dan real-time” atas situasi keamanan dan dapat memastikan tidak ada ancaman bagi keamanan nasional.

“Taiwan akan terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk mencegah tindakan sepihak yang mengancam stabilitas regional,” ujarnya.

‘Menciptakan Risiko’ dan Menguji Respons Negara Lain

Salah satu pejabat keamanan yang mengetahui situasi tersebut menyebut Beijing mulai meningkatkan pengerahan kapal sejak 14 November, sehari setelah memanggil duta besar Jepang untuk memprotes pernyataan Takaichi.

“Ini jauh melampaui kebutuhan pertahanan nasional China dan menciptakan risiko bagi semua pihak,” katanya, seraya menambahkan bahwa China sedang menguji respons ibu kota-ibu kota di kawasan dengan pengerahan yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.

Baca Juga: Akhiri Deflasi, China Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5% di 2026

Pasukan Bela Diri Jepang menolak memberikan komentar spesifik, tetapi menilai tidak ada peningkatan tajam sejak 14 November. Meski begitu, Jepang menilai China tengah memperkuat kemampuan operasi jarak jauh melalui ekspansi kekuatan angkatan laut.

Latihan Serangan dan Blokade

Sumber-sumber juga mengungkap bahwa beberapa kapal China, bersama pesawat tempur, melaksanakan simulasi serangan terhadap kapal asing serta latihan anti-akses/penolakan area untuk mencegah intervensi pihak luar dalam situasi konflik.

Dua sumber lainnya menyebut negara-negara regional terus memantau situasi, namun menilai risiko saat ini masih rendah.

“Ini pengerahan besar,” kata seorang sumber.

“Tapi tampaknya hanya latihan rutin,” tambahnya.

Menariknya, jumlah kapal dekat Taiwan tidak meningkat signifikan, menurut laporan intelijen.

Latihan militer terakhir China yang diberi nama resmi di sekitar Taiwan digelar pada April, bertajuk “Strait Thunder-2025”. China tidak pernah mengonfirmasi latihan pada Desember tahun lalu, meski ada pengerahan besar pada saat itu.

Selanjutnya: Apple Music Replay 2025: Panduan Melihat Kilas Balik yang Mirip Spotify Wrapped

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 1-15 Desember 2025, Joyday Blackforest Beli 2 Lebih Murah




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×