kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

China Klaim Tak Pernah Memberlakukan Subsidi Kendaraan Listrik yang Dilarang WTO


Kamis, 06 Juni 2024 / 17:23 WIB
China Klaim Tak Pernah Memberlakukan Subsidi Kendaraan Listrik yang Dilarang WTO
ILUSTRASI. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menegaskan, China tidak pernah memberlakukan subsidi untuk kendaraan listrik yang telah dilarang oleh WTO.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Kamis (6/6/2024), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menegaskan, China tidak pernah memberlakukan subsidi untuk kendaraan listrik yang telah dilarang oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Melansir Reuters, perusahaan-perusahaan China memproduksi sejumlah kendaraan listrik dengan harga rendah.

Hal ini dikhawatirkan dapat merugikan produsen mobil besar AS, yang beberapa di antaranya baru-baru ini berfokus pada kendaraan sport besar bertenaga bensin.

“Produk energi baru China, termasuk kendaraan listrik, sangat populer di pasar internasional. Hal-hal tersebut merupakan hasil gabungan dari keunggulan komparatif dan hukum pasar,” kata Mao Ning pada konferensi pers reguler.

Pernyataan Mao Ning tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap pertanyaan atas pernyataan Presiden AS Joe Biden bahwa China memberikan subsidi untuk membanjiri pasar AS dengan kendaraan listrik. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tesla Buatan China Turun Lagi Pada Bulan Mei

Kekhawatiran ini juga disuarakan oleh pejabat pemerintah negara lainnya.

Menurut Mao Ning, subsidi tidak dapat mengimbangi daya saing industry.

"Tidak ada subsidi terlarang yang ditetapkan oleh WTO (yang diberlakukan China)," tegasnya.

Dia menambahkan, produk energi baru merupakan hasil upaya perusahaan, bukan subsidi pemerintah. 

“Tahun lalu, China hanya mengekspor 13.000 kendaraan listrik ke Amerika Serikat. Bagaimana mereka bisa membanjiri pasar Amerika?” jelasnya.

Baca Juga: Aksi China Membalas AS dan Eropa, Luncurkan Penyelidikan Anti-dumping Plastik

Biden telah berjanji untuk menaikkan tarif di sejumlah sektor China. Beberapa kebijakannya adalah menaikkan bea masuk kendaraan listrik sebanyak empat kali lipat menjadi lebih dari 100%, dan menggandakan bea masuk semikonduktor menjadi 50%.




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×