Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Makalah tersebut menuliskan, tidak ada dalam gen orang-orang China untuk menyerang orang lain atau mendominasi dunia. Kendati, pada zaman modern, China telah diganggu kekuatan besar, perang dan kekacauan yang telah meninggalkan kesan mendalam dengan penderitaan yang disebabkannya.
"Namun, tiongkok tidak akan pernah memaksakan penderitaan yang telah dialaminya pada pihak lain," tandas Makalah tersebut.
Negeri Panda ini merayakan peringatan ulang tahun ke-70 di saat ketidakpastian ekonomi tengah melanda negara tersebut. Negeir Tembok Raksaa ini terkunci dalam perang perdagangan yang pahit dengan Amerika Serikat dan menghadapi tantangan yang tidak mudah dari perlambatan ekonomi dan protes anti pemerintah di wilayah China yakni Hong Kong.
Baca Juga: Selain isu perang dagang, dua faktor ini juga bikin yuan keok
Kendati demikian, makalah tersebut mengingatkan, China tidak akan pernah menukar kepentingan nasionalnya dan tidak akan membiarkan keamanan serta kedaulatannya dikompromikan.
"Ancaman perang dagang dan berlanjutnya kenaikan tarif tidak kondusif untuk menyelesaikan masalah," tulis makalah tersebut, merujuk pada perselisihan dagang Beijing dengan Washington.