Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. China pada Kamis (23/3) mengatakan, mereka menentang Taiwan bergabung dengan kesepakatan perdagangan trans-Pasifik, beberapa hari setelah Beijing menyatakan ingin menjadi anggota dari perjanjian itu.
Ditandatangani oleh 11 negara Asia Pasifik pada 2018, Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) adalah pakta perdagangan bebas terbesar di kawasan ini dan menyumbang sekitar 13,5% dari ekonomi global.
Taiwan telah melobi selama bertahun-tahun untuk bergabung dan mengumumkan pada Kamis bahwa mereka secara resmi melamar.
"Taiwan tidak bisa ditinggalkan di dunia dan harus berintegrasi ke dalam ekonomi regional," kata juru bicara Kabinet Taiwan Lo Ping-cheng kepada wartawan, seperti dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: China semakin serius mengincar keanggotaan Trans Pacific Partnership
Tetapi, China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, mengatakan, Taipei tidak boleh diizinkan untuk bergabung.
"Kami dengan tegas menentang negara mana pun yang memiliki pertukaran resmi dengan Taiwan dan dengan tegas menentang aksesi wilayah Taiwan ke perjanjian atau organisasi resmi apa pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, seperti dilansir Channel News Asia.
Pekan lalu, China mengajukan permohonan untuk bergabung dengan CPTPP.
Saat ini, CPTPP beranggotakan Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam.
Dan, Taiwan mendapat dukungan dari Tokyo. "Jepang menyambut baik permohonan Taiwan untuk bergabung dengan Kemitraan Trans-Pasifik," kata Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi kepada wartawan di New York, AS, seperti dikutip Channel News Asia.