kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

China Meyakinkan Apple, Pfizer, Cargill, dll Tentang Potensi Bisnis Negaranya


Senin, 24 Maret 2025 / 10:49 WIB
China Meyakinkan Apple, Pfizer, Cargill, dll Tentang Potensi Bisnis Negaranya
ILUSTRASI. Tiongkok berupaya meyakinkan para pimpinan perusahaan asing tentang potensi bisnis negara itu. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiongkok berupaya meyakinkan para pimpinan perusahaan asing tentang potensi bisnis negara itu saat Wakil Perdana Menteri He Lifeng bertemu dengan para pimpinan Apple, Pfizer, Mastercard, Cargill, dan perusahaan lain pada hari Minggu (23/3/2025).

Mengutip Reuters yang melansir pernyataan kementerian perdagangan China, He Lifeng juga bertemu dengan perusahaan farmasi Eli Lilly, perusahaan perangkat medis Medtronic, dan pembuat kaca khusus Corning.

"Tiongkok akan terus meningkatkan lingkungan bisnis dan menyambut lebih banyak investasi oleh perusahaan multinasional di Tiongkok, berbagi peluang untuk pembangunan," katanya kepada para pemimpin bisnis. 

Dia menggambarkan ekonomi Tiongkok sebagai ekonomi yang "sangat tangguh" dan "penuh vitalitas".

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan di mana mereka bertemu. 

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, banyak CEO asing berada di Beijing untuk menghadiri forum bisnis pada hari Minggu dan Senin, dengan beberapa di antaranya diperkirakan akan bertemu Presiden Xi Jinping pada hari Jumat. 

Baca Juga: China Tambah Kaya! Temukan Cadangan Emas 1.000 Ton Senilai Rp 1.371 Triliun

Beijing sangat ingin menarik investasi asing di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, karena para pembuat kebijakan mencoba meningkatkan konsumsi domestik dalam ekonomi yang melambat untuk mengimbangi hambatan tarif AS yang baru.

Pemerintahan Trump telah mengenakan tarif 20% pada semua barang China sejak menjabat pada bulan Januari. AS menuduh Beijing tidak berbuat cukup banyak untuk membendung aliran fentanil ke Amerika Serikat, yang membuat hubungan antara keduanya menjadi tegang.

Pada Forum Pembangunan China, Perdana Menteri China Li Qiang pada hari Minggu mendesak negara-negara untuk membuka pasar mereka guna memerangi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian, dan menjanjikan kebijakan ekonomi makro yang lebih aktif.

Senator Republik AS Steve Daines, pendukung setia Presiden Donald Trump, bertemu Li pada hari Minggu dengan tujuh eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan AS. 

Baca Juga: China Eksekusi 4 Warga Negara Kanada, Ottawa Marah Besar




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×